PURBALINGGA, HUMAS – Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong) Purbalingga (Jateng) kembali menghadirkan wahana baru. Kali ini Owabong Klawing Rafting Adventure, atau arung jeram di sungai Klawing.

“Paket wisata baru yang kami tawarkan berupa arung jeram di Sungai Klawing,” tutur Humas Owabong, Agus Dwiyantoro, disela-sela kegiatan soft opening Owabong Klawing Rafting Adventure, Sabtu siang (1/12/2012).

Paket wisata arung jeram dimulai dari Desa Majapura, Kcamatan Bobotsari dan diakhiri di sektor Onje di Desa Onje, kecamatan Mrebet Purbalingga. Pada trip arung jeram sepanjang sekitar 7 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 1,5 hingga 2 jam itu. Terdapat jeram-jeram dengan tingkat kesulitan (difficulty grade) 2 hingga 3.

“Grade 2 dan 3 itu relatif kecil. Jadi aman untuk wisata arung jeram keluarga,” tambah Agus.

Kendati tidak menyuguhkan ketegangan yang meluapkan adrenalin paket wisata arung jeram itu memiliki sejumlah kelebihan yang khas. Diantaranya panorama alam yang eksotik dengan latar belakang Gunung Slamet. Terdapat beberapa canyon (tebing di tepi sungai), batuan andesit di tepian sugai, dan yang paling penting air sungai yang bening.

Agus menambahkan, untuk harga paket wisata ini, Owabong tidak mematok harga mahal, kisaran antara Rp 150 ribu hingga Rp 170 ribu per orang termasuk tiket masuk ke Owabong. Setelah melakukan arung jeram, di tempat finish, peserta disuguhi jajanan khas desa seperti mendoan hangat, cimplung ketela, kelapa muda dan kopi jahe penghangat tubuh. ”Kami tak mematok harga mahal, yang penting wisatawan bisa menikmati potensi sumberdaya alam sungai di Purbalingga sekaligus keindahan alam di sepanjang sungai,” kata Agus.

Dari tempat finish kemudian peserta diangkut menuju Owabong Cottage. Setelah berbilas, peserta disuguhi makan siang.

Soft opening diikuti oleh 30 peserta. Terdiri dari perwakilan Kantor Imigrasi Pemalang, BRI Purbalingga dan Cilacap, PT Citra Semarang, PT WMS Purbalingga, RSUD Kraton Pekalongan, Bank NISP Pekalongan, serta sejumlah wartawan media cetak dan elektronik.

Dimulai dari Desa Majapura sekitar pukul 10, enam perahu karet dan dua kayak menyusuri aliran sungai Klawing. Di jeram ’TBS’ di Desa Tangkisan, seorang wartawan sempat terlempar dari perahu. Hanyut beberapa meter, Prasetyo, wartawan itu diangkat kembali ke perahu. ”Sebelumnya saya pernah ikut arung jeram. Jadi tidak takut waktu jatuh. Kan sudah memakai pelampung,” ujar Prasetyo.

Di sebuah gap (aliran air yang menyempit), sebuah perahu karet terbalik. Lima wartawan dan seorang skiper (pengendali perahu) bergelimpangan dan mengapung di permukaan air.

“Arung jeram di sungai Klawing sangat ideal untuk wisatawan. Karena ada tantangannya tapi tidak terlalu menakutkan,” tutur Tristi, salah seorang peserta soft opening Owabong Klawing Rafting Adventure tersebut.

Sumringah

Praktisi arung jeram Purbalingga, Toto Triwindarto mengaku senang dengan dibukanya wahana baru berupa wisata arung jeram di Sungai Klawing. Menurutnya, Sungai Klawing sangat aman bagi wisatawan, bahkan bagi yang masih awam dengan arung jeram.

Kendati terdapat jeram-jeram dengan grade 2 plus hingga 3, sungai Klawing lebih bersifat family trip daripada aspek petualangan. Memacu adrenalin bukan menu utama wahana arung jeram Owabong. Tapi lebih lebih mengutamakan aspek keamanan dan keceriaan bermain di wisata alam bebas dan keunikan yang dianugerahkan tuhan.
“Itu sesuai dengan motto safe, wet and fun (aman basah dan sumringah),” ujar Toto. (Humas/y/rus)