PURBALINGGA, INFO- Keadaan Indonesia yang akhir-akhir ini yang dihantui serentetan aksi terror membuat keprihatinan berbagai macam pihak di seluruh Indonesia tak terkecuali di Purbalingga. Hal tersebut diungkapkan Bupati Tasdi saat melepas peserta pawai Ta’aruf menyambut bulan suci Ramadhan, Selasa (15/5) di alun-alun Purbalingga.

Kepada peserta pawai Ta’aruf, Tasdi mengungkapkan rasa prihatinnya  atas serangkaian aksi terror yang diawali di Mako Brimob Jakarta, pengeboman di 3 (tiga) gereja di Surabaya yang malam harinya terjadi juga peledakan bom di Sidoarjo dan yang terakhir penyerangan dan peledakan bom di Mapoltabes Surabaya. Dia mengatakan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus dijaga bersama dan umat beragama harus khusyuk dan khidmat menjalakan ibadahnya tanpa ada gangguan dari pihak manapun.

“Jangan terpengaruh dengan upaya adu domba yang mengatasnamakan agama. Aksi radikalisme harus senantiasa kita lawan agar NKRI tetap utuh dan terjaga dan khususnya di Purbalingga kita harus menjaga kedamaian antar umat.,” kata Tasdi.

Sementara itu, Asisten Sekda bid. Pemerintahan dan Kesra, Agus Winarno melaporkan peserta pawai Ta’aruf tahun ini diikuti 18.000 (delapan belas ribu) peserta dari 18 (delapan belas) Kecamatan yang ada di Purbalingga. Dia menuturkan, peserta tersebut terdiri dari beberapa unsur seperti  TPQ se-Kabupaten Purbalingga, siswa-siswa SD/MI, SMP/MTs, santri dari seluruh pondok pesantren yang ada di Purbalingga, grup hadroh dan perangkat desa yang ada di Kabupaten Purbalingga.

“Peserta dari 18 Kecamatan telah siap mengikuti acara dengan tertib dan aman serta menjaga kebersihan. 18.000 peserta tersebut terdiri dari berbagai unsur yang ada di Purbalingga, tuturnya.

Barisan pertama dari pawai tersebut dimeriahkan marching band dari MTs 03 Muhammadiyah Purbalingga di Bandingan yang memang sedang berprestasi. Tak mau kalah dari MTs 03 Muhammadiyah, SMP N 3 Purbalingga menyajikan hadroh yang menjadi andalannya. Lewat lagu dan sholawat yang dibawakan mereka, semua orang yang menyaksikan pawai Ta’aruf terbius dalam lantunan yang menyejukan dan menenangkan.

Marsono, pengasuh TPQ  Al-Hasanah  Tlahab Lor yang juga ikut pawai tersebut menjelaskan alasannya mengikuti Pawai. Menurutnya, ukhuwah Islamiyah akan semakin terjaga dan terjalin apabila umat bersatu contohnya umat Islam berkumpul untuk mengikuti pawai itu. Dia menambahkan, Islam adalah agama damai maka dari itu semua harus mengkampanyekan kedamaian ke seluruh alam.

“Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Kita semua harus menyerukan kedamaian dan persatuan agar kondusifitas tetap terjaga,” pungkasnya. (PI-8)