PURBALINGGA – Pelebaran Jalan Onje dan Jambu Karang telah dimulai pekerjaannya oleh CV Makmur Abadi, Babakan, Kamis (6/10). Dari data Bagian pembangunan pelebaran jalan menelan anggaran sebanyak Rp 3.532 miliar. Dimana Jalan Onje sebesar Rp 1,902 miliar dan Jambu Karang sebesar Rp 1.631 miliar.

Dana tersebut nantinya akan digunakan untuk peningkatan jalan dengan panjang 507,3 meter. Rincian pelebaran jalan beton 2,5 meter, trotoar 1,3 meter serta pembuatan pagar keliling dari SMP 3 –Kantor Pos, pagar keliling dari Kelurahan Purbalingga Lor-Musem. Kemudian untuk pmbuatan 2 pintu gapura masuk setda, 2 pintu gapura bapeda, 1 gapura ardilawet dan 1 gapura  gedung PKK.

Pj. Sekretaris Daerah Susilo Utomo saat memimpin rapat koordinasi pembahasan pelabaran Jalan Onje dan Jambu Karang, saat yang lalu mengatakan pihak-pihak yang terkait yang mempunyai fasilitas seperti PLN, PDAM, PT Telkom sudah sepakat dan menyetujuinya. Pemindahan fasilitas nantinya akan dibebankan oleh para provider yang mempunyai fasilitas tersebut.

“Fasilitas yang terkena pelebaran seperti halaman dan teras rumah dinas kantor Pos Purbalingga, ATM Bank Jateng, pagar dan teras DPPKAD, pagar Setda, Pagar dan sebagian bangunan SMP 3 Purbalinga,” kata Susilo. Selain itu Susilo juga menambahkan fasiltas jaringan listrik PLN, kabel Telkom  dan jaringan pipa PDAM juga akan terkena pelabaran.

Sedangkan untuk jalan Jambu Karang fasilitas yang terdampak seperti pagar kelurahan Purbalingga lor, Pager Bappeda, Pagar Radio Ardilawet, Pagar Gedung PKK, Bangunan Kesbangpol, pagar Musem. Kemudian Gazebo museum, Pos Pol PP serta kandang burung.

Menurut Susilo untuk mendukung percepatan pelaksanaan pekerjaan pelebaraan jalan, diperlukan koordinasi yang matang agar kendala-kendala bisa diminimalisir. Dengan taksiran waktu hanya 65 hari diharapkan semua instansi yang fasilitasnya terkena pelebaran dapat membantu proses percepatanya.

Nugroho salah satu Kasi di Dinas Pekerjaan Umum mangatakan berbagai rekayasa pekerjaan juga akan dilakukan yakni dengan pembuatan tulangan di bengkel kerja serta pembuatan plat beton penutup gorong-gorong di lokasi yang lain. Percepatan yang lain juga, meminta kepada pelaksana agar secepatnya memesan ornament batu candi untuk pmbuatan gapura pada pihak ke tiga.

“Dengan rekayasa pekerjaan ini diharapkan dapat mempercepat pekerjaan agar sesuai dengan target waktu yang ditetapkan,” kata Nugroho. Selain itu juga pembuangan galian juga akan dilakukan dengan alat berat dan pada hari itu juga akan dilakukan pemindahan galian ke tempat lain, sehingga galian tidak terkesan menumpuk di jalan.

Nugroho juga berpendapat selain rekayasa pekerjaan juga  diperlukan rekayasa lalulintas pada jalan Onje dan Jambu Karang agar pelaksanaan pekerjaan tidak terganggu oleh arus lalulintas. Penerapan lalu lintas satu arah mungkin bisa dilakukan oleh kepolisian atau dinas perhubungan.

“Dengan pemberlakuan lalu lintas satu arah, diharapkan satu sisi jalan bisa di gunakan untuk pekerjaan kemudian disisi lainnya bisa untuk arus kendaraan,” pungkas Nugroho.  (Sapto Suhardiyo)