PURBALINGGA, DINKOMINFO – Pemerintah Kabupaten Purbalingga mengusulkan tambahan bantuan alat mesin pertanian (Alsintan) dan pembangunan jaringan irigasi Bendung Slinga. Selain itu, Pemkab juga mengusulkan agar beras sejahtera untuk masyarakat miskin diganti dengan jenis beras premium. “Permasalahan sektor pertanian yang masih kami hadapi adalah terbatasnya sarpras pertanian khususnya alat mesin pertanian dan jaringan irigasi dari Bendung Slinga yang belum terwujud, oleh karenanya kami memohon kepada Komisi IV DPR RI untuk ikut membantu mengatasi persoalan tersebut,” kata Bupati Tasdi.

Tasdi mengungkapkan hal tersebut saat menerima kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Operation Room Graha Adiguna kompleks Pendapa Dipokusumo, Purbalingga, Rabu (3/5).  Rombongan Komisi IV dipimpin oleh wakil ketua Komisi IV  Dr Ir H.E Herman Khaeron, M.Si (Fraksi Partai Demokrat), dan sejumlah mitra kerja Komisi IV DPR RI.

Anggota Komisi IV DPR RI yang ikut dalam kunjungan tersebut Taufik Drs H Taufik R Abdullah (PKB), Ir. KRT H  Darori Wonodipuro, MM (Gerindra), Drs. I Made Urip, M.Si (PDIP), Hj. Saniatul Lativa (Golkar), H Muhammad Suryo Alam, AK, MBA (Golkar), Drs Fadholi (Nasdem), H Acep Adang Ruhiat, M.Si (PKB), Drs H hengky Kurniadi, SH, MH (PDIP), H yadi Srimulyadi (PDIP), Drs. H. Zainut Tauhid Sa’adi, M.Si (PPP), dan fauzih h. Amro, M.Si (Hanura). Sedang mitra kerja Komisi IV antara lain dari jajaran pejabat Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bulog, PT Pupuk Sriwijaya, dan dari PT Sang Hyang Seri.

Dikatakan Bupati Tasdi, kondisi alat mesin pertanian yang ada saat ini traktor roda dua dari kebutuhan 1.400 buah sudah tersedia 1.024 atau kurang 376 buah, pompa air tersedia 527 buah (kurang 313 buah), corn sheller tersedia 59 (kurang 341 buah), power threser tersedia 957 (kurang 443 buah), dan transplanter tersedia 21 buah (kurang 399 buah). “Bendung Slinga sudah dibangun dan diresmikan tahun 2012, namun jaringan irigasinya sampai saat ini belum dibangun. Kami memohon dukungan Komisi IV DPR RI untuk bisa memfasilitasinya agar bisa terwujud. Apalagi bangunan pengairan di Purbalingga yang kondisinya baik saat ini hanya sekitar 40,98 persen atau sepanjang 170,99 kilometer,” kata Tasdi.

Tasdi mengungkapkan, jumlah penduduk miskin Purbalingga tahun 2015 sebanyak 19,70 % , dengan garis kemiskinan Rp. 283.366,-  dan menempati Peringkat ke-4 di Jateng.  Dari jumlah penduduk miskin tersebut, 22 persennya bekerja di sektor pertanian. Selebihnya 43 persen bekerja di sektor selain pertanian, dan 35 persennya tidak bekerja. PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar Rp 5,53 triliun atau menyumbang 29,80 persen.

“Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 5,01 persen dan mampu menyerap tenaga kerja 103.040 orang,” kata Tasdi.

Beras Rastra

            Dibagian lain Tasdi mengusulkan agar pemerintah pusat mengganti beras sejahtera (Rastra) untuk masyarakat miskin dari beras kualitas medium ke premium. Beras mediaum harga di pasaran antara Rp 6.000,- – Rp 7.000,-, sementara beras kualitas premium antara Rp 8.000 – Rp 9.000,-. Terkadang beras yang dibagikan kepada masyarakat miskin ada yang tidak baik dan berbau apek. “Kami sudah mengirimkan surat ke presiden dan Ketua DPR RI, untuk mengusulkan mengganti beras kualitas medium ke premium yang dibagikan ke masyarakat miskin. Kasihan kan masyarakat miskin juga ingin menikmati beras yang baik, sudah miskin masak beras yang dimakan tidak baik mutunya,” kata Tasdi.

Wakil ketua Komisi IV  Herman Khaeron mengatakan, berkaitan dengan usulan alat mesin pertanian, Komisi IV akan mencukupi secara bertahap. Sedang menyangkut soal beras kualitas medium yang dibagi ke masyarakat miskin jika kondisinya jelek dan berbau apek agar segera dikembalikan ke Bulog. Bulog harus bersedia mengganti dengan beras kualitas yang sama dan kondisinya baik. (yit)