PURBALINGGA INFO – Hardika Dwi Hermawan, pemuda asal Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, telah menorehkan prestasi di bidang pengabdian masyarakat. Pemuda berusia 29 tahun ini telah berkontribusi dengan menginisiasi sebuah organisasi sosial bernama Desamind.

Desamind merupakan organisasi non-profit di bawah naungan Desamind Indonesia Foundation yang berbasis pendidikan dan sosial kemanusiaan, ekonomi, serta lingkungan. Desamind beranggotakan 1000 pemuda dari seluruh penjuru Indonesia yang menjadi mitra di banyak desa, tujuannya membentuk masyarakat maju, berdaya saing, serta melek peradaban.

Sejak awal mulanya di tahun 2020, Desamind mampu memperoleh penghargaan Top 3 Mata Garuda Prize di bidang pengabdian masyarakat dan lingkungan dari LPDP Kementerian Keuangan. Kemudian di tahun berikutnya, pada ajang yang sama, Desamind memperoleh penghargaan produk binaan terbaik dalam bidang bisnis dan ekonomi.

Walau baru 2 tahun bergerak, kini Desamind memiliki 12 cabang resmi yang berada di berbagai kabupaten di Indonesia. Setiap chapter memiliki desa-desa mitra di kabupaten masing-masing sebagai target pengembangan desa. Di tahun 2021 Desamind Chapter Purbalingga bermitra dengan desa-desa di Kecamatan Bojongsari, Purbalingga.

Hardika Dwi Hermawan sebagai salah satu pendiri Desamind Indonesia Foundation, memiliki segelintir prestasi dan penghargaan seperti Peraih Alumni Award LPDP’19 Bidang Pendidikan, Penerima Beasiswa LPDP Luar Negeri Jalur Prestasi Nasional/Internasional, serta meraih lebih dari 40 Penghargaan Nasional/Internasional.

Hardika menjelaskan bahwa yang melatarbelakangi terbentuknya Desamind Indonesia adalah keresahan dan rasa tanggung jawab sosial ketika ia baru saja menyelesaikan studinya dari luar negeri.

“Pada awalnya saya berpikir tentang apa yang sebenarnya bisa saya lakukan ketika pulang ke desa. Kemudian saya dan teman-teman, memulai gerakan bernama Desamind. Desa sebetulnya juga punya potensi, hanya saja kalau mau berkembang memang butuh adanya pola pikir. Kami ingin menumbuhkan mindset dan semangat berkembang para pemuda demi masa depan desa,” ujarnya.

Sebagai salah satu pendiri Desamind Indonesia Foundation, Hardika berharap dan mengajak para pemuda untuk menjadi agen perubahan. Sudah sepantasnya lanjut Hardika, para pemuda memiliki wawasan luas dan kompetensi kelas dunia, namun harus tetap punya sikap dan pemahaman akar rumput permasalahan seputar desa. (GIN/Kominfo)