Purbalingga Info – Direktorat Industri Kecil Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut (IKM LMEA) Kementerian Perindustrian mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Strategi Pengembangan Sentra IKM Alat Angkut di Purbalingga bertempat di Braling Grand Hotel,  Jumat (2/9/22).

Direktur IKM LMEA Dini Hanggandari dalam paparannya mengatakan keberadaan IKM alat angkut di Purbalingga mampu memberikan sumbangsih penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Tidak hanya itu mereka juga berperan dalam perkembangan industri nasional.

“Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa kebijakan yang sifatnya strategis dalam pembangunan potensi wilayah adalah kebijakan pengembangan ekonomi lokal. Hal ini dapat diwujudkan salah satunya melalui pengembangan sentra IKM, kegiatan pembangunan infrastruktur dan pendukung di lingkungan sentra IKM akan menjadi katalis bagi perkembangan IKM kawasan,” katanya.

Dini menambahkan kegiatan FGD kali ini merupakan wujud dari kolaborasi dalam mengidentifikasi kondisi terkini IKM alat angkut di Purbalingga.

“Kami berharap melalui FGD ini bisa dicapai solusi kolaboratif bagi perkembangan sentra kedepan, sehingga IKM dapat mewujudkan produktivitasnya dan dapat meraih pasar-pasar baru di sektor industri otomotif,” tambahnya.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Purbalingga, Agus Winarno mengatakan bahwa sejak tahun 2020 ekonomi Purbalingga sudah mengarah menjadi daerah industri.

“Oleh karena itu apa yang sudah dilakukan oleh masyarakat Purbalingga, dengan adanya industri knalpot maka untuk bisa meningkat menjadi Industri komponen alat angkut tidaklah terlalu sulit untuk dikembangkan, akan menjadi kesinambungan dari industri knalpot yang sudah ada di Purbalingga” katanya.

Sementara itu perwakilan IKM logam Purbalingga Kusumo Purwanto pemilik Ar Rayyan Plating menyampaikan kendala dan tantangan yang dihadapi IKM di Purbalingga. Menurutnya ketidakpastian pasar menjadi masalah utama saat ini, selain itu keterbatasan peralatan juga menghambat produksi.

“kami berharap UPTD Logam bisa menjadi pusat bisnis, jangan hanya memperkenalkan tetapi menjadi moderator dan juga fasilitator dengan industri besar untuk menyalurkan produk IKM,” ungkapnya. (DHS/Kominfo)