Pengurus Baru Harus Optimalkan Sumber – Sumber Pendapatan Zakat

PURBALINGGA, INFO – Pengurus Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupatten Purbalingga periode 2017 – 2022 dikukuhkan oleh Bupati H. Tasdi, SH, MM. Pengukuhan berlangsung di Ruang Rapat Ardilawet, Gedung Setda Purbalingga, Selasa (17/10).

Bupati Tasdi meminta pengurus yang baru terus berkontribusi bareng-bareng pemda Purbalingga mengatasi persoalan umat. Seperti masih tingginya kemiskinan, anak kurang gizi, dan persoalan-persoalan lain yang dirasakan oleh masyarakat.

“Baznas harus ikut mengatasi persoalan di masyarakat. Setelah pengukuhan ini, saya minta pengurus langsung bekerja. Harus ada program, ada action atau kegiatan dan ada manfaat yang dirasakan masyarakat,” ujar Bupati Tasdi usai mengukuhkan lima pimpinan baru Baznas Kabupaten Purbalingga.

Lima pimpinan Baznas periode 2017 – 2022 adalah Ketua Drs. Chumedi MF, MSi dibantu empat Wakil Ketua yakni KH. Masyhudi Munir, Purwanto, SH, MM, Mashuri dan Yudia Patriana, S.Sos. Pengukuhan juga disaksikan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, SE, B.Econ, Sekda Wahyu Kontardi, SH dan jajaran pengurus lama.

Langkah awal yang harus dilakukan Baznas, lanjut Bupati, harus mulai memetakan persoalan-persoalan mumat di kabupaten Purbalingga dan memetakan sumber-sumber pendapatan zakat yang bisa dioptimalkan. “Keberadaan Baznas juga harus disengkuyung oleh semua komponen masyarakat. Termasuk para pejabat dan jajaran PNS (ASN) serta seluruh organisasi islam di kabupaten Purbalingga,” tandasnya.

“Kepada pengurus lama, Pak Imam Subijakto dan kawan-kawan saya ucapkan terima kasih atas darma bhaktinya selama menjadi pengurus,” tambahnya.

Pada kesempatan tersebut, Bupati menyampaikan komitmenya untuk terus meningkatkan anggaran bidang keagamaan dalam rangka mewujudkan masyarakat Purbalingga yang berakhlakul karimah. “Anggaran keagamaan makin tahun akan terus kami tingkatkan. Nanti kami juga akan menambah satu mobil lagi untuk operasional Baznas,” katanya.

Ketua Baznas yang baru, Drs. Chumedi mengaku untuk membesarkan peran Baznas dalam mengatasi persoalan-persoalan umat, Baznas akan menggandeng semua stakeholder termasuk lembaga-lembaga amil zakat yang ada di kabupaten Purbalingga seperti LazisMU dan LazisNU.

“Pemetaan seperti yang dikersaaken Pak Bupati (Tasdi-red) harus dilakukan bersama dan melibatkan lembaga-lembaga zakat LazisMU dan LazisNU. Semua harus bersinergi untuk memperoleh pemetaan data muzakki maupun mustahik yang falid. Meski hanya sebatas data, namun dari pemetaan itulah nanti kita bergerak,” katanya.

Potensi muzakki yang akan dipetakan, termasuk potensi muzakki di jajaran PNS yang jumlahnya tak kurang dari 8000 orang. “Muzakki itu ada di PNS, ada di pedagang, dokter-dokter swasta, para petani. Muzakki itu ada dimana-mana, meskipun tidak mudah untuk memperoleh data itu, namun itu menjadi tujuan kami,” jelasnya.

Yang tidak kalah penting, ujar mantan Ketua Bazda Kabupaten Temanggung 1999-2009 ini, adalah adanya peta mustahik. Mustahik yang ada nantinya diklasifikasikan menjadi beberapa kategori, seperti mustahik yang produktif, mustahik konsumtif, mustahik karena penyakit atau hal-hal yang lainnya.

Saat ini, berdasarkan data dari Baznas Purbalingga hingga September 2017 berhasil dikumpulkan Zakat sebanyak Rp 1.419.441.582, kemudian Infak Rp 59.544.039 dan Shodaqoh Rp 22.213.525. Sedangkan penyalurannya, hingga September lalu dari pendapatan zakat sebesart Rp 1.144.227.998, Infak Rp 59.888.856 dan bagian Shodaqoh Rp 24.642.545.  (PI-4)