PURBALINGGA  – Dalam rangka mempercepat pengendalian erosi dan sedimentasi di  daerah aliran sungai (DAS) Serayu, serta peran berbagai pihak agar dapat berperan aktif, Balai Pengelolaan Aliran Sungai Serayu Opak Progo (BPDAS SOP) mengadakan sosialisasi Quick Wins. Sosialisasi Quick Wins diikuti 60 orang  dari dinas instansi terkait Pemkab Purbalingga, BPDAS SOP, petugas pendamping dan kelompok pelaksana kegiatan berlangsung sehari di Hotel Kencana Purbalingga, Kamis (30/7).

“Sedangkan tujuan sosialisasi ini adalah agar percepatan penanganan DAS Serayu mendapat dukungan semua pihak, sehingga DAS serayu menjadi DAS yang sehat,”kata Kepala BPDAS SOP Anang Widicahyono.

Menurut Anang, kerusakan hutan dan lahan DAS mempunyai dampak negatif, baik terhadap kondisi setempat, maupun kondisi tempat lainya yang berhubungan secara hidrologis.

“Selain itu, adanya peningkatan pemnafaatan sumberdaya alam (SDA) karena pertambahan penduduk dan perkembangan ekonomi, konflik kepentingan serta kurangnya keterpaduan antar sektor antar wilayah hulu-tengah-hilir juga melatarbelakangi sosialisasi ini,”tuturnya.

Anang menambahkan, DAS serayu dengan luas 372.448,72 hektar sesuai dengan klasifikasi adalah DAS yang dipulihkan. Sedangkan di DAS Serayu terdapat empat bendungan vital dan satu danau yang perlu ditangani karena sedimentasinya tinggi.

“Bendung yang perlu ditangani karena tingginya sedimentasi adalah, Bendung Sudirman di Sub DAS Mrawu, Bendung Tulis di Sub Tulis, Bendung Gajah Uling di Sub DAS Sapi dan Bendung Gerak Serayu di Sub DAS Serayu Hilir serta Danau Nggarung di Sub DAS Serayu Hilir,”terangnya.

Anang menandaskan, kondisi faktual DAS Serayu  berupa lahan kritis serta indek  erosinya tergolong buruk.

“Saat ini kondisi lahan kritis di DAS Serayu seluas 91.344,18 hektar (24,52 persen), indek kualitas sumber daya airnya tergolong sedang dengan nilai 53,52. Sedangkan indek penggunaan lahan tergolong sedang dengan nilai 3,31 serta nilai indek erosinya tergolong buruk dengan nilai 4,76,”tandasnya.

Pelaksana Tugas (PLT) Bupati Purbalingga dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Perekonomiia, Pembangunan Dan Kesejahteraan Sekda Purbalingga Susilo Utomo mengatakan, adanya perubahan iklim dunia dan degradasi hutan serta lahan perlu mendapat perhatian semua pihak.

“Mengingat sumber kehidupan kita sangat tergantung kondisi lahan yang kita kelola. kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kerusakan hutan serta lahan perlu kita tingkatkan. Untuk itu, saya apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini,”tuturnya.

Dengan jumlah penduduk semakin banyak sambung Susilo, juga mebutuhkan lahan untuk pemukiman atau budidaya guna mencukupi kelangsungan hidup.

 “Namun kita tetap harus bijaksana dalam mengelola SDA, agar berbagai bencana alam yang ditimbulkan akibat kerusakan hutan dan lahan dapat kita tekan sekecil mungkin,”ujarnya.

Susilo menambahkan, saat ini beberapa kegiatan yang sudah dilakukan untuk mendukung Quick Wins di DAS Serayu.

“Salah satu diantaranya adalah gerakan menanam satu orang satu pohon (one man one tree), maksud dari gerakan tersebut untuk meningkatkan kepedulian berbagai pihak . Gerakan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian berbagai pihak akan pentingnya penanaman dan pelihara pohon yang berkelanjutan dalam memerangi pemanasan suhu dunia untuk pembangunan Indonesia yang bersih. Kegiatan lainya adalah gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan (Gerhan), kampanyae Indonesia  menanam, kecil menanam dewasa memanen (KMDM), aksi penanaman serentak Indonesia dan gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon serta kegiatan penanaman yang melibatkan swadaya masyarakat,”ujarnya. (Sukiman)