PURBALINGGA, HUMAS – Pelaksanaan program Keluarga Berencana di Indonesia tak bisa dipaksa-paksa layaknya program serupa di negeri Cina. Meski program KB menjadi program yang sangat strategis dalam kerangka pembangunan bangsa Indonesia, namun pelaksanaanya harus didukung oleh kesadaran masyarakat dalam merencanakan pertumbuhan keluarganya.

“Dibutuhkan kebersamaan dan kegotongroyongan dari jajaran dinas/instansi, TP PKK, swasta, tokoh masyarakat, tokoh agama maupun LSOM. Artinya, kita semua harus meningkatkan komitmen bersama untuk keberhasilan program kependudukan dan KB,” kata Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko MSi saat membuka acara Orientasi Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB) bagi Camat, Kades/Kalur, TP PKK Kecamatan/desa se-Kabupaten Purbalingga di Pendopo Dipokusumo, Kamis (7/6).

Kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang diikuti 500 peserta, dihadiri Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Provinsi Jawa Tengah Sri Murtiningsih, Bupati Purbalingga, dan para pemateri.

Pada kegiatan orientasi KKB, dilakukan penandatanganan kerjasama antara BKKBN perwakilan Jateng dengan RSUD dr Goeteng Tarunadibrata tentang bantuan dan pemanfaatan alat Laparascopy untuk pelayanan metode operasi wanita (MOW). Penandatanganan dilakukan oleh Kepala BKKBN Jateng Sri Murtiningsih dan Direktur RSUD dr Nonot Mulyono, disaksikan Bupati Heru Sudjatmoko.

Dibagian lain sambutannya, Bupati Heru meminta para camat memiliki komitmen yang sama akan strategisnya program KKB. Dia menambahkan, meski tidak menjadi janji politik saat dirinya mencalonkan diri menjadi bupati, namun dirinya bersama jajaran pemkab berkomitmen tinggi terhadap program yang tidak poluler tapi penting bagi keberlangsungan pembangunan kependudukan.

Sementara itu, Kepala BKKBN perwakilan Jawa Tengah Sri Murtiningsih mengapresiasi komitmen pembangunan kependudukan di kabupaten Purbalingga. Komitmen yang tinggi dari jajaran pemangku kebijakan di Purbalingga juga telah diaplikasikan dalam pelaksanaan di lapangan.

“Ada empat strategi yang bisa dilaksanakan. Yakni membangun KKB dengan secara bersama, selalu focus pada pengendalian kependudukan dan menyiapkan akses layanan KB. Terpenting, kita harus memperkuat SDM dilapangan yakni para PLKB,” tandasnya.

Untuk membangun kepercayaan dari masyarakat, lanjut Murti, juga diperlukan adanya panutan dari tokoh-tokoh di tingkat desa dan kecamatan. Harapannya, melalui sinergi kegotongroyongan dan keteladanan, mampu mempromosikan gerakan KB menjadi suatu kebutuhan (live style).

Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Purbalingga Drs Muntaqo Nurhadi menuturkan dalam melaksanakan pembangunan kependudukan dan KB, pihaknya telah melaksanakan berbagai upaya KIE. Diantaranya, pada bulan Juni ini, akan dilaksanakan sedikitnya 3 kegiatan strategis dalam rangka meningkatkan capaian kepesertaan KB.

Memanfaatkan momentu piala UERO, BKBPP akan menggelar kegiatan nonton bareng piala EURO 2012, di 18 kecamatan. “Putaran pertama akan dilaksanakan di kecamatan Bukateja pada 8 Juni. Saat grand final (1/7), kita rencanakan diputar di Pendopo Dipokusumo,” terangnya.

Kegiatan lainnya, lanjut Muntaqo, mendukung kegiatan Bhakti Bhayangkara KB Kesehatan dan pelayanana KB dalam rangka mendukung capaian MURI Jawa Tengah bersama Kodim 0702 Purbalingga. (Humas/Hr)