PURBALINGGA – Pencanangan Purbalingga Bersih Daeri Narkoba yang dilakukan oleh Bupati Purbalingga Tasdi menjadi pilot project Gerakan Anti Narkoba di daerah. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Wasesa yang hadir di Purbalingga mengaku akan menularkan gerakan yang dipelopori Bupati untuk ditiru oleh kepala daerah lainnya di Indonesia.

“Ini jadi pilot project karena baru ada di Indonesia dimana kepala daerahnya (Bupati Tasdi-red) mendeklarasikan Gerakan Purbalingga Bersih Narkoba dengan mengajak seluruh anak buahnya (ASN-red) dan masyarakat hingga ketingkat desa/kelurahan,” katanya di Pendapa Dipokusumo usai Apel Luar Biasa Pencanangan Purbalingga Bersih dari Narkoba, Pengukuhan Kader Pegiat Anti Narkoba dan Tes Urine Massal 4.038 peserta di Alun Alun Purbalingga, Senin (10/10).

Menurut Budi Wasesa, saat ini tidak ada satupun wilayah di Republik Indonesia yang bebas dari peredaran dan penyalahgunaan narkotika. Artinya kata Buwas, narkotika sudah menyeluruh di Indonesia dan harus ditangani secara masif, bersama-sama semua komponen masyarakat.

“Semua komponen masyarakat harus berbuat. Dan yang dilakukan di Purbalingga menjadi respon paling cepat oleh seorang Bupati dalam menterjemahkan ajakan Perang Terhadap Narkoba yang dikemukakan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu,” jelanya.

Bupati Purbalingga Tasdi mengaku berbahagia atas kehadiran Kepala BNN Budi Wasesa di Purbalingga. Menurut Bupati kehadirannya bisa memompa semangat dirinya bersama Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi dan jajaran pemerintah kabupaten Purbalingga untuk terus berupaya agar Purbalingga selamanya bersih dari Narkoba.

“Saya kira setelah hari ini, jajaran ASN, para kepala desa/kelurahan dan apparat desa/kelurahan, para pelajar, perusahaan dan pondok pesantren semuanya termotivasi untuk bergerak saeyeg saekoproyo holopis kuntul baris bareng-bareng memerangi narkoba di kabupaten Purbalingga,” katanya.

Dikatakan Bupati, ada tiga agenda penting yang dilakukan dalam rangka menyambut kehadiran Kepala BNN Budi Wasesa. Yakni apel luar biasa yang diikuti lebih dari 4000 ASN dan komponen masyarakat. Kemudian pencanangan Purbalingga Bersih dari Narkoba serta Pengukuhan 1.038 Kader pegiat anti narkoba. Kegiatan tersebut, lanjut Bupati juga diapresiasi oleh Museum Rekor Indonesia atas kegiatan tes urin masal sebanyak 4.038 orang yang terdiri dari 3.000 ASN, Kepala Desa dan Perangkat desa/kelurahan serta 1.038 Kader Pegiat Anti Narkoba.

“Rekor MURI bukan yang kita tuju. Tetapi bagaimana MURI bisa mendorong pergerakan seluruh komponen masyarakat bersatu mencegah penyalahgunaan narkoba. Saya dan istri, Bu Wakil Bupati, dan seluruh Forkopimda tadi juga sudah tes urin bersama-sama,” katanya.

Ditegaskan Bupati, kegiatan yang dilakukan bukan sebagai upaya pencitraan dirinya dan wakil bupati namun sebagai respon cepat ajakan Presiden RI Jokowi saat peringatan Hari Anti Narkoba Indonesia (HANI) untuk berperang melawan narkoba. Disamping itu pada Desember nanti, lanjutnya, di Purbalingga juga akan ada penataan pejabat. Ia berkomitmen sebelum ada penataan pejabat semua harusclear. Pejabat harus bebas dari narkoba, bersih dari narkoba. Demikian juga seluruh ASN yang ada di kabupaten Purbalingga.  “Kita jadi contoh rakyatnya. Gemana rakyat mau bersih kalau aparaturnya tidak bersih,” tandasnya. (Hardiyanto dan Tim Liputan Humas)