PURBALINGGA, INFO – Kabupaten Purbalingga akan menjadi tuan rumah Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) ke- XVII tahun 2018. Perkemahan yang bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini akan berlangsung pada 8-15 Juli 2018.  PIRN akan diikuti 600 peserta yang terdiri dari 450 siswa SMP, MTs, SMA, SMK, MA  sederajat dan 150 guru.

Bupati Purbalingga H tasdi, SH, MM mengatakan, pihaknya siap menggelar dan menjadi tuan rumah yang baik bagi peserta dari seluruh Indonesia. Kesiapan itu antara lain dengan menganggarkan kegiatan PIRN pada APBD 2018 sebesar Rp 1,2 miliar.

“Kami tentunya akan banyak menerima manfaat dari digelarnya PIRN ini. Manfaat itu antara lain, pengembangan kapasitas remaja lokal sekaligus mendorong terbentuknya jejaring pembinaan ilmiah bagi remaja dan guru secara nasional dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah. Kemudian mendapat solusi alternatif bagi isu dan permasalahan daerah melalui kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peserta, dan manfaat lain tentunya sebagai ajang promosi secara nasional tentang potensi dan keunggulan daerah,” kata Bupati Tasdi, Selasa (27/2).

Dikatakan Bupati Tasdi, usulan tema PIRN kali ini yakni ‘Inovasi dan Kreativitas dalam Mendukung Daya Saing Purbalingga’. Sebagai tuan rumah penyelenggaraan PIRN, lanjut Bupati Tasdi, Pemkab Purbalingga menyiapkan anggaran sebesar Rp. 1.235.000.000,-. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai sarpras pembelajaran bagi siswa dan guru, konsumsi  panitia dan peserta selama pelaksanaan PIRN, akomodasi / penginapan panitia dan peserta, transportasi panitia dan peserta selama acara, termasuk penjemputan / pengantaran peserta ke stasiun / terminal sebelum dan setelah acara, dan keamanan dan fasilitas kesehatan bagi panitia dan peserta. “Dari pihak LIPI telah memaparkan rencana kegiatan selama PIRN XVII, dan kami siap mendukungnya. Hal ini karena,” tegas Bupati Tasdi.

Kegiatan selama PIRN, jelas Bupati Tasdi, meliputi pemberian materi metodologi penelitian di bidang IPSK dan IPATek, penelitian di lapangan, pembimbingan karya tulis ilmiah, presentasi hasil penelitian, workshop bagi guru, science show, materi pengayaan Ilmiah, kunjungan wisata ke Owabong, Sanggaluri Park, Purbasari dan Desa Wisata Serang. Kemudian ada mini expo. “Kegiatan PIRN dapat diperkaya dengan kegiatan-kegiatan lain, seperti workshop kerjasama, diseminasi dan pelatihan alih teknologi,” kata Bupati Tasdi.

Sementara itu, Kepala Bagian Bina Ilmiah Masyarakat LIPI, Indriyani mengatakan, pihaknya mengapresiasi atas kesediaan Pemkab Purbalingga yang bersedia menjadi tuan rumah PIRN. Untuk lokasi PIRN, LIPI menawarkan kepada Pemkab potensial yang bersedia “Kalau memilih daerah mana, kami tidak dalam porsi memilih kerena berdasarkan pada kesediaan pihak pemda sendiri. Untuk tahun 2018 ini Pemkab Purbalingga, tahun 2019 mendatang, PIRN di Banyuwangi Jawa Timur,” kata Indriyani usai memaparkan rencana penyelenggaraan PIRN dihadapan Bupati Purbalingga beserta jajarannya.

Indriyani menyebutkan, keunikan lokasi PIRN tahun ini adalah pada potensi daerah. Purbalingga memiliki daerah industri kreatif. Produk industri tersebut adalah seperti bulu mata palsu, wig, knalpot kendaraan, dan industri film yang mulai menggeliat. “Tahun lalu, PIRN di Aceh mengangkat tema ekonomi dan daya saing dengan mengkaitkan pada aspek bencana seperti pasca tsunami dan perekonomian pasca bencana. Tahun ini kami akan adakan mini expo yang akan menampilkan tentang penelitian LIPI, Pemkab Purbalingga juga mengajak ke jajarannya untuk ikut pameran,” kata Indriyani.

Indriyani menambahkan, PIRN tidak hanya sebagai ajang pelatihan metodologi penelitian biasa tetapi bisa menarik minat orang untuk datang melihat pameran, hasil penelitian, melihat potensi ekonomi daerahnya.  (PI-1)