PURBALINGGA- INFO, Harga pasaran ayam khusunya ayam jawa atau ayam kampung jelang hari raya cenderung naik, untuk satu ekor dengan bobot kisaran sampai dengan 3 kg tentu kondisi ayam sehat pada hari biasa dibanderol dengan kisaran harga 110 ribu sampai dengan 120 ribu, terkini sudah dijual laku antar pedagang dan pembeli konsumen umum dengan harga  160 – 170 ribu bahkan ada yg menjual 180 ribu, informasi ini didapat dari penuturan beberapa pedagang ayam di pasar Purbalingga, pada Minggu, 24 April 2022 di Pasar Hewan Purbalingga.

Dituturkan Misroni dari Desa Pekalongan yang mengaku sudah berjualan ayam sejak tahun 1971, ia sudah paham dan merasakan lika-liku berjualan di pasar.

” Ya saat ini memang lagi ada kenaikan harga, bila hari biasa harga ayam jago dijual kisaran 110 atau 120 ribuan,” ujarnya.

Selain itu, ada Muharto dari Desa Prigi ikut menuturkan, ” untuk saat ini menjual ayam di pasar sudah mulai rame dan sering laku sejak setengah bulan ini, dirinya mengakui ini sudah lumayan membaik buat berdagang ayam sudah beda dengan awal adanya Corona,” ungkapnya.

“Dulu awal-awal Corona jual ayam kurang begitu laku, bahkan ayamnya sampai dibawa pulang atau jual impas dengan harga kulakan,” tuturnya.

Sementara itu di tempat yang sama, Ibu Peni dari Rembang Purbalingga dibantu suaminya juga ikut kulakan untuk distok yang nantinya dijual kembali di pasar yang berbeda dan untuk pasokan ke sejumlah warung makan.

” Pada hari biasa harga masih stabil, untuk minggu ini sudah mahal dan jelang lebaran harga pasti naik, masih bisa naik lagi,” kata Bu Peni.

” Iya nanti masih bisa naik lagi jelang lebaran, yang biasanya 150 ribu bisa mencapai 170 ,180 ribu untuk 1 ekor ayam jago dan bisa 200 ribuan yang kategori besar,” timpal suami Bu Peni.

Sejumlah pedagang lain pun ikut menuturkan, harga ayam merah afkir dari ayam petelor masih cukup murah dengan bobot kisaran 1,7 kg sampai dengan 1,8 kg  dijual dengan harga 45 ribuan ada kemungkinan naik.

Walaupun kecenderungan harga ayam merayap naik, bukan berarti keuntungan para pedagang ikut melonjak, bisa jadi tetap stabil karena dimungkinkan kulakannya juga sudah tinggi, yang membedakan mungkin jumlah pembeli yang meningkat yang menyebabkan omset penjualan ikut meningkat.

Pasar hewan khususnya unggas, setiap hari ada dan hari pasaran di pasar hewan purbalingga jatuh pada Senin dan Kamis, ini lebih ramai dari hari biasa karena tersedia tidak hanya unggas namun ada kambing dan sejumlah jenis hewan lain yang dibawa dari  pedagang dari luar wilayahpun ikut ambil bagian berjualan di pasar ini.

Ayam Jawa atau kampung asli masih menjadi primadona bagi peternak dan penghobi selera makan daging ayam kampung, di samping rasanya yang enak juga lebih sehat dibanding dengan ayam jenis lain yang dipanen pada umur 35 atau 40 hari, tergantung selera masing-masing dan daya beli.

Mahalnya harga ayam kampung asli sudah lazim di momen Ramadhan apalagi jelang puncak akhir Ramadhan jelang Hari Raya H-1, kenderungan masyarakat kita membuat menu opor ayam kampung sudah menjadi tradisi yang turun temurun tetap lestari sampai ke anak cucu.

Imbas positifnya kepada pengrajin ketupat yang ikut kecipratan rizki, karena biasanya menyantap menu opor ayam lebih sering pas dengan ketupat lebaran.

Stok ayam kampung Purbalingga masih cukup banyak sampai dengan jelang lebaran, hal ini juga dimungkinkan adanya para pedagang yang berspekulasi untuk kulakan hari ini dan di stok, selanjutnya akan dijual jelang hari raya  H-1, karena masyarakat dan para penghobi makan ayam kampung dipastikan akan terus mencarinya.

Bagi masyarakat penghobi makan daging ayam Jawa, ayam kampung lanjutkan hobi anda dan belanjakan uangnya dengan membeli ayam kampung hasil panenan warga masyarakat Purbalingga, agar para peternak rumahan dan pedagang unggas lebih giat dalam melakukan usahanya, hal ini tentu menjadi kegembiraan tersendiri karena adanya peningkatan perekonomian di dalam rumah tangga mereka. (Ady)