PURBALINGGA- Demi suksesnya hajat besar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga menggelar pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 184 desa, Plt. Bupati Purbalingga beserta jajarannya gencar menyampaikan sosialisasi kegiatan pilkades serentak pada 16 Desember 2018. Plt.Bupati mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi memberikan hak suaranya untuk mensukseskan pilkades tahun 2018. Ajakan tersebut disampaikannya saat pelaksanaan subuh berjamaah di Masjid Al-Hikmah Desa Majasari Kec. Bukateja.

“Sebagai warga Negara yang baik, monggo seluruh masyarakat Kecamatan Bukateja, khususnya warga Desa Majasari wajib hukumnya membantu mensukseskan pilkades  secara partisipatif, “ kata Plt. Bupati Dyah H. Pratiwi, Jum’at (07/12).

Sukses berikutnya yang tak kalah penting menurutnya adalah sukses security yang artinya kondusifitas wilayah harus dijaga, perbedaan dalam pilihan atau memberikan dukungan kepada salah satu calon adalah wajar dan tidak perlu dijadikan alasan untuk menjadikan permusuhan ataupun perpecahan di antara warga.

“Walaupun pilihan berbeda-beda aja nganti terpecah belah, tetep guyub rukun dan saya kira warga Majasari dan juga warga Kec. Bukateja mampu mensukseskan adanya pilkades pada 16 Desember nanti,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Plt. Bupati juga menyampaikan sosialisasi rangkaian kegiatan hari jadi ke 188 Kab. Purbalingga yangdiisi dengan pengajian, pawai budaya, lomba dan berbagai kegiatan lainnya. Dalam kegiatan subuh berjamaah, Plt. Bupati didampingi Ketua DPRD H. Tongat, SH. MM. dan juga Sekretaris Daerah Wahyu Kontardi, SH. menyampaikan bingkisan rasbangga 416 paket, PMT ibu hamil, PMT balita serta santunan anak yatim dan kaum dhuafa.

Camat Bukateja Sutono, S.Pd. menyampaikan, dari 14 desa di Kec. Bukateja ada 13 desa yang akan melaksanakan pilkades, kecuali Desa Bukateja, dengan calon kepala desa sejumlah 37 orang. Sutono berharap, seluruh desa dapat melaksanakan pilkades dengan sukses karena dirinya yakin, masyarakat saat ini telah pandai berdemokrasi.

“Saya kira, persatuan ulama, umaroh dan umat harus senantiasa dijaga walaupun tentunya tidak semua sama dalam memberikan dukungannya pada salah satu calon,” kata Sutono.

Sedangkan tauziyah subuh yang disampaikan KH. Nurkholis Masrur berpesan untuk menjadikan umur yang singkat dijadikan berkah, dengan istikomah melakukan kebaikan dan membawa manfaat. Hal yang paling harus dihindari saat ini pada masa berbeda pendapat maupun dukungan adalah tidak saling mengadu domba.

“Manusia yang suka mengadu domba, dipastikan tidak akan mendapatkan keberkahan masuk syurga kelak di akhirat walaupun dia adalah ahli ibadah,” kata KH. Nurkholis. (t/ humas)