PURBALINGGA  – Program Subuh Berjamaah Keliling bareng Bupati Tasdi dan Wabup Dyah Hayuning Pratiwi merupakan yang pertama dalam sejarah pemerintahan di Purbalingga. Program ini akan menjadi gerakan membangun spiritualitas, social dan kultural di kalangan pemerintahan dan masyarakat. 

“Subuh berjamaah sudah kita lakukan tiap hari. Tapi subuh berjamaah keliling bareng bupati dan wakil bupati baru ada saat ini. Kita berharap selain untuk membangun spiritual juga membangun kebersamaan dan solidaritas sosial. Kita harus kompak,” ujar Bupati Tasdi saat memberikan sambutan dalam kegiatan perdana Subuh Berjamaah Keliling di Masjid Al Huda Desa Tetel Kecamatan Pengadegan, Jumat (25/3).

Selain dihadiri Bupati dan Wakil Bupati, Subuh Berjamaah Keliling juga diikuti Ketua Tim Penggerak PKK Purbalingga, Ketua DPRD Tongat, Komandan Kodim 0702 Purbalingga, seluruh jajaran SKPD di Purbalingga dan masyarakat setempat.

Bupati melanjutkan, gerakan Subuh Berjamaah juga diharapkan dapat menjadi sarana membangun kultur atau budaya, baik budaya silaturahmi, sosial maupun budaya gotongroyong. Menurut Bupati, kalau jum’atan masjid bisa terisi penuh, begitupun saat shalat subuh juga harus lebih banyak dari biasanya. “Begitupun disini, jangan penuhnya saat ada Bupati dan Wakil Bupati saja. Besok dan selanjutnya juga harus lebih banyak dari biasanya,” katanya.

Menurut Tasdi, dalam membangun budaya gotong royong diwujudkan dengan kegiatan bedah rumah tidak layak huni. Kegiatan tersebut dilaksanakan di rumah Yudiarto, salah satu penerima bantuan RTLH dari enam kepala keluarga penerima di desa Tetel.

“Ini launching bedah rumah RTLH yang dilakukan secara gotongroyong. Sebagai bukti kegotongroyongan di Purbalingga masih tumbuh dan akan terus ditumbuhkan,” jelasnya.

Pada tahun ini, lanjut Bupati Tasdi, Pemkab Purbalingga menganggarkan dana APBD Rp 17 miliar untuk program tersebut. Artinya dari jumlah RTLH yang ada di kabupaten Purbalingga, tahun ini akan direhab sebanyak 1.700 rumah dengan bantuan stimulant masing-masing Rp 10 juta.

“Pendanaan juga dilakukan secara gotongroyong, bersama sejumlah perusahaan daerah, Baznas dan PGRI. Yang lainnya bias bergabung untuk program berikutnya,” katanya.

Pada kegiatan tersebut juga diberikan bantuan untuk Masjid Al Huda Desa Tetel berupa paket Al Qur’an, kemudian bantuan Baznas untuk 5 pelaku UMKM desa setempatmasing-masing Rp 450.000, dan pemberian satu paket sembako dari TP PKK Purbalingga kepada 8 orang.

Usai kegiatan di Desa Tetel, dilanjutkan dengan peninjauan lokasi pembangunan jembatan penghubung antara Desa Tegalpingen Kecamatan Pengadegan dengan Desa Pepedan Kecamatan Karangmoncol. Jembatan sepanjang 130 meter dengan lebar 7 meter, rencananya akan dibangun 2017. Sedangkan tahun ini akan dilakukan penyusunan DED  dan pembebasan lahan.

Rangkaian acara ditutup dengan Shalat Jum’at berjamaah di Masjid Al Karomah Desa Tegalpingen. Ditempat ini Bupati juga menyampaikan bantuan paket Al Qur’an untuk takmir masjid, tali asih berupa paket sembako dari TP PKK Kabupaten Purbalingga untuk 8 warga dan zakat produktif untuk 5 pelaku UMKM masing-masing Rp 450.000.

Kegiatan Subuh Berjamaah Keliling bulan April rencananya akan diselenggarakan di Desa Pepedan kecamatan Karangmoncol. (Hardiyanto)