PURBALINGGA INFO – Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyerap sejumlah aspirasi yang disampaikan masyarakat di Desa Ponjen. Aspirasi tersebut disampaikan masyarakat pada acara dialog dengan bupati dalam rangkaian acara Bupati Tilik Desa di Masjid Nurul Hikmah Desa Ponjen Kecamatan Karanganyar, Jum’at malam (15/11).

Aspirasi tersampaikan dari berbagai lapisan masyarakat. Menanggapi pertanyaan dari Sutarno perwakilan ta’mir Masjid Nurul Hikmah perwakilan ta’mir Masjid Nurul Hikmah yang meminta bantuan untuk masjid yang belum memiliki pintu tengah, Bupati memerintahkan bagian kesra agar dibantu di awal tahun 2020 nanti.

“Walaupun mungkin tidak semuanya permintaan Pak Tarno dapat kami bantu, insya Allah di awal tahun 2020 nanti kami akan bantu sebesar 50 juta rupiah. Semoga ini dapat menjadi amal jariyah untuk Pemerintah Kabupaten Purbalingga agar Purbalingga senantiasa mendapat keberkahan dari Allah SWT,” kata Tiwi.

Selanjutnya menanggapi pertanyaan dari Ika perwakilan dari PKK Desa Ponjen yang memiliki keterampilan membuat tas rajut dan bros dan meminta bantuan untuk pelatihan, pemasaran, dan peralatan rajut, bupati Tiwi menugaskan DinkopUKM (Dinas Koperasi dan UMKM) Kabupaten Purbalingga untuk memberikan pelatihan baik produksi, packaging, dan pemasaran.

“Tolong diberdayakan agar teman-teman PKK yang lain juga bisa membuat tas rajut seperti ini. Pemkab saat ini sudah bekerjasama dengan Bukalapak dalam program Tuka Tuku Produk Purbalingga. Nanti akan disurvei oleh DinkopUKM dan dibantu untuk packaging dan pemasaran. Nantinya tas rajut ini bisa dimasukkan ke dalam list produk di Tuka Tuku,” jawab Tiwi.

Tidak hanya itu aspirasi juga datang dari perwakilan karangtaruna Desa Ponjen Yunus. Ia meminta bantuan alat pengolahan sampah agar sampah dapat didaur ulang dan tidak mencemari lingkungan desa. Menanggapi hal tersebut Bupati Tiwi menanyakan adanya di Desa Ponjen sudah ada bank sampah.

“Di Desa Ponjen sudah ada bank sampah belum? Jika belum, tolong ini pak kades dibantu untuk pembentukan bank-bank sampah. Nanti dari karangtaruna atau tokoh-tokoh masyarakat bisa berkoordinasi dengan pak kades. Kita bisa memfasilitasi asalkan di desa tersebut sudah ada bank sampah. Nanti akan dibantu DLH untuk bantuan alat pengolahan sampah,” jawab Tiwi.

Bupati Tiwi dalam sambutannya mengatakan, acara Bupati Tilik Desa ini adalah sarana untuk silaturahmi dan semakin mendekatkan pemerintah dengan masyarakat. Melalui program ini diharapkan dapat menyerap aspirasi-aspirasi masyarakat sebagai acuan pemerintah untuk mengambil kebijakan ke depannya.

“Mumpung malam ini ketemu bupati, ketua DPRD, para pimpinan OPD. Aspirasi, kritik, saran, maupun pertanyaan mengenai pembangunan, kemasyarakatan, dan sebagainya silahkan disampaikan. Malam ini para pejabat juga akan bermalam di rumah masyarakat Desa Ponjen agar kedekatan pemerintah dengan masyarakat semakin terjalin,” kata Tiwi.

Kepala Desa Ponjen Romidi menyampaikan terima kasih atas kesediaan Pemkab Purbalingga untuk diadakan acara Bupati Tilik Desa.

“Terimakasih ibu bupati telah memperhatikan Desa Ponjen ini. Silahkan untuk masyarakat yang mau berkomunikasi dan berdiskusi langsung. Kita manfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi dengan beliau,” kata Romidi.

Acara diskusi dengan bupati tersebut dimulai dengan makan takir bersama masyarakat, pertunjukan hadroh, dan diskusi. Pada pagi harinya dilanjutkan dengan Subuh Berjamaah, pemberian bantuan, dan senam bersama.

Bantuan yang diberikan diantaranya 1 buah genset, 10 sarung, 10 baju koko, dan 10 sajadah, bantuan untuk korban tanah begerak 2 orang dari bupati, Baznas Purbalingga, dan DinsosdaldukKBP3A Kabupaten Purbalingga, 2 walker dari DinsosdaldukKBP3A dan Baznas, bantuan uang untuk 40 orang, bantuan 10 paket PMT (Pemberian Makanan Tambahan) ibu hamil dan 10 paket PMT balita, 355 palet beras lele, 1 palet peralatan tenis meja, dan penyerahan Kartu Identitas Anak (KIA). (PI-9)