PURBALINGGA, INFO – Para pelaku industri kreatif dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di kabupaten Purbalingga didorong memanfaatkan media digital untuk publikasi dan pemasaran produk kreatifnya.

Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Deputi Pemasaran Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKraf), Sappe M Sirait mendorong para pelaku usaha kreatif kabupaten Purbalingga tidak hanya melakukan publikasi produk secara tradisional.

“Media digital seperti Facebook, twitter, instagram, you tube, blog dan e-commerce memiliki potensi sangat besar sebagai media publikasi produk UMKM,” katanya saat membuka Bimbingan Teknis Pengembangan Publikasi Produk Kreatif, di Andrawina ConventionHall, Owabong, Kamis (9/11).

Dikatakan Sappe Sirait, publikasi secara tradisional membutuhkan biaya besar dan jangkauannya terbatas. Sedangkan publikasi melalui media digital sangat murah dengan jangkauan yang luar biasa, karena dapat dilihat siapapun baik di Indoneaia bahkan oleh konsumen di luar negeri sekalipun.

“Kami datang kesini untuk memberikan pelatihan bagaimana cara mempublikasikan produk kreatif di media digital secara benar dan berkualitas,” katanya.

Kedepan, lanjutnya BEKraf akan memberikan pembinaan kepada industri kreatif secara berkelanjutan.

Sementara Iyan Radiana dari MarkPlus Institute menuturkan, membranding produk lebih cepat bila dilakukan melalui media digital. Karenanya digital media penting dikuasai oleh pelaku usaha kreatif. Dengan menguasai media digital, menurut Iyan Radiana, pelaku usaha kreatif menjadi melek perkembangan kebutuhan pelanggan, mengerti publikasi bisnis, mampu memperbaiki, meningkatkan penjualan dan meningkatkan brand awareness.

“Netizen Indonesia adalah netizen teraktif di dunia. Sehingga meski baru UMKM, jika sudah memanfaatkan media sosial, Teri-pun terlihat seperti Hiu,” tandasnya.

Pada kesempatan tersebut, peserta bimtek diberikan tips dan trik publikasi dan pemasaran produk melaui media digital. Peserta juga dilatih menentukan target pasar, mendesain pesan publikasi, memilih media publikasi dan merumuskan cara untuk menciptakan buss dan viral marketing.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Imam Sudjono mengaku kabupaten Purbalingga sangat pro terhadap pemberdayaan UKM dan ekonomi kreatif.Hal ini dibuktikan dengan munculnya kebijakan Bupati H Tasdi SH MM melaui program Bela Beli Produk Purbalingga.

“Kami juga sudah melatih 200-an pelaku usaha memasarkan produknya secara online. Saat ini sudah ada 50 pasukan resseler,” jelasnya.

Pihaknya juga memfasilitasi pelaku usaha kreatif memasarkan produknya melalui Sadewa Market, pasar online yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Bahkan jumlah produk yang dipasarkan telah mencapai 135 item, sedikit di bawah Semarang yang jumlahnya mencapai 150 produk.

Bimtek diselenggarakan sehari diikuti oleh 85 orang dari pelaku usaha kreatif jenis usaha batik, aksesoris, kuliner, aneka kerajinan, komunitas foto, komunitas film, design dan fashion, percetakan, media massa, konveksi dan kaos kreatif, penyandang difabel, PKK dan pebisnis online. (PI-4)