Satu lagi rumah makan hadir di Purbalingga. Saniila, singkatan dari Santapan Nikmat Ikan Nila. Banyak aneka menu ikan nila tersaji disini. Seperti apa ya?

 

Mencari Rumah Makan Saniila mudah saja. Dia berada persis di depan lokasi SPBU Puji Utami Babakan. Rumah Makan model joglo bernuansa jawa nan asri ini, tentu akan semakin menambah nikmat acara santap menyantap.

Penglola Rumah Makan Saniila, Rudy Satryo mengatakan Nila Goreng Penyet menjadi salah satu menu andalan rumah makan yang berusia belum genap setahun itu. Uniknya, sambal penyetnya bukan sambal biasa. Ada campuran kencurnya yang dijamin makan seberapapun banyaknya sambal, tak lantas membuat perut melilit.

“Tapi kami tetap sediakan sambal lainnya, seperti sambal terasi dan sambal goreng. Kadang ada juga yang pesan sambal jenis lainnya, yaitu sambal lombok ijo dan sambal bawang, tetap kita layani, demi kepuasan konsumen,” ujar laki-laki yang mengaku pernah memasak sendiri pesanan pelanggannya.

Sajian ikan nila lainnya yang tak kalah nikmat, adalah Sayur Ikan Nila. Meskipun namanya sayur, jangan bayangkan ada sayuran disana. Itu hanya untuk mengistilahkan sajian ikan nila berkuah santan berbumbu rempah. Kalau ada yang tidak suka santan atau sedang diet, boleh juga meminta yang tanpa santan.

“Untuk harga sangat terjangkau. Nila Goreng Penyet hanya 13 ribu sedang untuk Sayur Ikan Nila hanya 15 ribu. Untuk nasi porsi jumbo 3.500 saja, kalau yang ukuran sedang 2.500,” jelasnya.

Bagi yang suka paket hemat, pihaknya juga menyediakan. Hanya dengan Rp 10 ribu, sudah mendapatkan paket ikan nila goreng, nasi, lalab, sambal dan es teh. Atau paket ayam hanya Rp 13 ribu, langsung bisa menikmati ayam goreng, lalab, sambal dan es teh.

“Ayam gorengnya bisa diganti ayam bakar atau ayam penyet. Tergantung selera pembeli,” imbuhnya lagi.

Ismoyo (48) salah satu pengunjung dari Temanggung mengaku menikmati sajian menu Saniila. Dia sebenarnya datang ke Saniila secara tidak sengaja, karena kebetulan lewat dan melihat ada restoran baru yang perlu dicoba.

“Jujur, pertama tertarik karena kayaknya tempatnya nyaman. Setelah makan, ternyata masakannya memang enak. Pas di lidah saya,” ujar laki-laki yang datang ke Saniila bersama istri dan anak semata wayangnya.

Hartono (37) warga Purbalingga yang kebetulan memesan Nila Goreng Penyet dan Sayur Ikan Nila mengaku suka dengan kedua menu andalan Saniila itu.

“Enak dengan cenderung pedas. Pas dengan selera saya. Kalau yang kurang suka pedas, saran saya pesan dulu agar jangan terlalu pedas,” katanya.

Untuk semua sajian, Rudy sering juga menambahkan kremes untuk variasi. Rudy akui, kremes ini pernah menjadi andalan dari rumah makan yang pernah dikelolanya dulu. Ya, Rumah Makan Saniila memang metamorphosis dari Rumah Makan ‘Tahta’ yang menempati lokasi yang sama.

“Dulu promosi kami kurang. Dan saya akui manajemennya kurang baik, karena dari promosi, koki, sampai belanja semua saya lakukan sendiri. Belajar dari pengalaman dulu, saya optimis Saniila akan lebih baik ke depannya,” tegasnya mantap.

Selain soal rasa makanan yang harus enak, kekuatan rumah makan Saniila ada pada interior dan eksterior khas jawa. Suasana rumah makan yang nyaman ini sangat cocok bagi mereka yang ingin melakukan meeting dengan santai, atau arisan keluarga, ulang tahun dan sebagainya.

Saat ini, kata Rudy, pihaknya sedang menyiapkan bangunan baru untuk khusus meeting room, mushola yang lebih luas dan lesehan lagi. Targetnya, setiap tahun aka nada penambahan fasilitas, tak hanya dari aspek fisik tapi juga dalam menu dan sebagainya.

“Daripada penasaran, lebih baik datang langsung saja. Dan buktikan kata-kata saya,” ujar Rudy. (*)