Kecerdasan Intelektual Tidak Cukup untuk Bekal Masa Depan


PURBALINGGA –  Lulusan SMPN 1 Purbalingga dituntut untuk terus meningkatkan kecerdasan dalam berbagai jenjang pendidikan. Selain itu juga harus membekali dengan kemampuan emosial dan spiritual yang memadai.  “Untuk bekal masa depan, tidak cukup hanya memiliki kemampuan intelektual saja, tetapi harus ditopang kecerdasan yang komprehensif. Kecerdasan komprehensif ini mencakup kecerdasan spiritual, emosional dan kemampuan kinestetik,” ujar Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Drs Subeno, SE, M.Si.

            Subeno mengemukakan hal tersebut pada acara wisuda purnasiswa SMPN 1 Purbalingga, Kamis (28/6). Siswa yang diwisuda sebanyak 239 anak. Pihak sekolah juga memberikan penghargaan kepada 10 lulusan terbaik sekolah itu.

            Dikatakan Subeno, kecerdasan komprehensif sangat dibutuhkan untuk menyongsong tahun 2025. Tahun itu produk pendidikan sudah bersaing dengan lulusan dunia. “Pada tahun 2025 Indonesia akan mencjadi macan asia dengan sumberdaya manusia yang mumpuni. Oleh karenanya, anak didik saat ini harus mempersiapkannya dengan baik dan semaksimal mungkin,” kata Subeno.

            Subeno juga berpesan kepada lulusan SMPN 1 Purbalingga agar kelak bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Sepintar apapun jika tidak bermanfaat dan digunakan tidak tepat maka akan sia-sia saja. “Sebaik-baiknya orang, akan lebih bermanfaat jika member manfaat kepada orang lain,” pesan Subeno.

            Subeno menambahkan, selepas dari SMP, seorang siswa harus mampu meraih mimpi setinggi-tingginya. SMPN 1 bukan hanya menjadi kebanggaan Purbalingga, tetapi sudah menjadi kebanggaan Jawa Tengah bahkan Indonesia. Ada seorang siswa yang mampu membawa nama baik Indonesia ke Olimpiade Sains di Durban. “Bercita-citalah setinggi mungkin, jangan hanya bercita-cita jadi bupati, tapi jadilah presiden,” tambah Subeno.

            Sementara itu Kepala SMPN 1 Purbalingga Hartoko Hadi, S.Pd, MM mengatakan, SMPN 1 Purbalingga sebagai sekolah bertaraf internasional bukanlah merupakan sekolah berorientasi profit. Oriaentasi sekolah adalah ilmu. “Kami mendidik siswa-siswi untuk menyiapkan mental dan menghargai waktu, menghargai orang tua, dan menghargai teman. Oleh karenanya, saya berharap siswa yang telah diwisuda  akan selalu membawa nama baik orang tua, dan sekolah,” kata Hartoko. (Humas/y)