PURBALINGGA INFO – Karang Taruna Kabupaten Purbalingga menggelar Lomba Baca Puisi Piala Bergilir Bupati Purbalingga dan Piala Tetap Ketua Karang Taruna Purbalingga tingkat SMP/MTs, SMA/SMK/MA, serta Mahasiswa/Umum se-Barlingmascakeb. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, Kamis-Sabtu (18-20/9/2025) di Gedung Perpustakaan Daerah Purbalingga.

Lomba Baca Puisi ini juga menjadi bagian dari rangkaian Festival Literasi Ajar Pustaka yang diselenggarakan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Dinarpus) Purbalingga.

Ketua Panitia, Ryan Rachman, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkenalkan Karang Taruna sejak dini kepada kalangan generasi muda. “Melalui lomba ini kami ingin membangun karakter, meningkatkan disiplin, kekompakan, solidaritas, dan kebersamaan. Sekaligus memotivasi generasi muda agar berprestasi dan melek literasi, serta membangkitkan rasa kesetiakawanan sosial melalui sastra,” ujarnya.

Ryan menambahkan, lomba juga menjadi wadah sinergi antara Karang Taruna dengan pemerintah daerah, komunitas sastra, dunia pendidikan, dan perpustakaan. Total terdapat 292 peserta yang berpartisipasi, terdiri atas 94 siswa SMP/MTs, 100 siswa SMA/SMK/MA, dan 98 mahasiswa/umum.

Mewakili Bupati Purbalingga Fahmi Muhammad Hanif, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Agung Widiarto mengapresiasi penyelenggaraan lomba. “Kami sampaikan apresiasi yang tinggi kepada Karang Taruna yang hampir setiap tahun mengadakan kegiatan baca puisi ini. Membaca puisi itu tidak mudah, butuh improvisasi dan penghayatan agar puisi benar-benar hidup, tidak sekadar dibaca,” ungkapnya.

Agung juga menilai kegiatan ini sebagai ruang positif bagi generasi muda se-Barlingmascakeb untuk menunjukkan bakat di bidang seni dan sastra. “Karya sastra bukan hanya rangkaian kata, tapi mengandung makna dan filosofi yang dalam. Karena itu manfaatkan kesempatan ini untuk berimprovisasi dan tunjukkan kemampuan terbaik,” tegasnya.

Ia berpesan agar peserta tetap rendah hati apabila berhasil menjadi juara dan bagi yang belum berkesempatan agar terus belajar serta tetap mencintai karya sastra. “Percayalah, penilaian akan dilakukan secara objektif oleh dewan juri. Karena itu, tunjukkan yang terbaik tanpa perlu khawatir,” pungkasnya. (dhs/Kominfo)