PURBALINGGA INFO – Pelaksanaan Asesmen Kompetensi Akademik Daerah (AKAD) sebagai bagian dari proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMP jalur prestasi di Kabupaten Purbalingga berlangsung lancar dan tertib, Senin (30/6/25). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purbalingga, Tri Gunawan Setyadi (Trigun), memantau langsung pelaksanaan AKAD di sejumlah satuan pendidikan, salah satunya di SMP Negeri 1 Purbalingga.

“Pelaksanaan AKAD ini merupakan salah satu upaya untuk menjaring calon peserta didik yang memiliki potensi unggul di bidang akademik maupun non-akademik melalui proses yang objektif dan berbasis kemampuan. Harapan kami, dari sini akan lahir bibit-bibit potensial yang akan menjadi motivasi bagi siswa lain di jalur penerimaan berbeda,” ujar Trigun.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa proses seleksi dilaksanakan secara profesional dan bebas dari intervensi. “Kami berkomitmen penuh untuk menyelenggarakan SPMB ini secara jujur, adil, dan transparan. Tidak ada titipan, tidak ada gratifikasi. Kami juga membuka kanal pengaduan selama 1×24 jam yang dapat dimanfaatkan masyarakat apabila menemui kendala atau kejanggalan dalam proses ini,” tegasnya.

Tahun ini, jalur prestasi dalam SPMB memiliki komposisi penilaian dari tiga unsur, yaitu nilai AKAD sebesar 60 persen, nilai rata-rata rapor semester VIII hingga XII sebesar 40 persen, serta tambahan nilai dari kejuaraan di bidang akademik maupun non-akademik. Trigun menambahkan bahwa hasil tes AKAD langsung dapat diketahui peserta secara real-time melalui perangkat masing-masing.

“Mereka nanti langsung tahu sendiri berapa nilainya. Begitu selesai mengerjakan, nilai langsung dapat dilihat melalui HP, laptop, atau komputer yang digunakan. Nilai muncul otomatis, jadi ini benar-benar transparan,” imbuhnya.

Antusiasme masyarakat terhadap jalur prestasi sangat tinggi, terlihat dari jumlah peserta. Di SMP Negeri 1 Purbalingga misalnya, dari kuota 87 siswa untuk jalur prestasi, tercatat 415 peserta mengikuti AKAD. Sementara di SMP Negeri 2 Purbalingga, dari kuota 76 siswa, ada 190 anak yang terdaftar mengikuti asesmen.

Afid Setiadi, operator SMP Negeri 2 Purbalingga, menyampaikan bahwa peserta mengerjakan 40 soal dalam waktu 90 menit. Soal mencakup empat mata pelajaran, yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan IPS.

Sementara itu, Setiawati, salah satu wali calon murid, menyampaikan apresiasi terhadap pelaksanaan seleksi jalur prestasi ini. “Dengan adanya tes kompetensi seperti ini, proses seleksi jadi lebih kompetitif dan transparan. Nilai langsung bisa dilihat, jadi kita tahu anak kita ada di posisi mana. Harapan kita sebagai orang tua, kejujuran dan keterbukaan sebagaimana yang dijanjikan sejak awal bisa terus dijaga,” ujarnya.

Bagi calon murid yang belum lolos seleksi jalur prestasi, Dindikbud Purbalingga memberikan kesempatan untuk mengikuti jalur lainnya, seperti domisili, afirmasi, maupun perpindahan orang tua, selama kuota masih tersedia. Jika kuota di sekolah yang sama telah penuh, peserta dapat mencabut berkas dan mendaftar ulang di satuan pendidikan lain yang masih memiliki daya tampung. Nilai AKAD yang sudah diperoleh tetap dapat digunakan di sekolah tujuan tanpa perlu mengikuti tes ulang, sehingga hasil seleksi tetap efisien dan tidak membebani peserta.

Secara keseluruhan, proses SPMB di Purbalingga hingga tahap AKAD dinilai berjalan lancar dan mendapat respon positif dari berbagai pihak. Pelaksanaan ini menjadi wujud nyata komitmen pemerintah daerah dalam menyelenggarakan pendidikan yang profesional, adil, dan transparan. (dhs/Kominfo)