PURBALINGGA – Teater Proses dari Universitas Wijayakusuma (Unwiku) Purwokerto dan Komunitas Teater Sastra Perwira (Katasapa) Purbalingga berkolaborasi dalam pertunjukan bertajuk “Nyai Laksmi” dan “Lintang”, Rabu (30/7/2025) malam di Panggung Mahesa Jenar Purbalingga. Pertunjukan yang menggugah sekaligus reflektif tersebut berhasil menarik antusiasme penikmat teater dari Purbalingga dan Banyumas.
Katasapa Purbalingga mengawali pertunjukan teater bertajuk “Lintang” yang disutradarai oleh Deka Aepama dengan alur cerita menyoroti dinamika keluarga yang terjebak dalam budaya digital. Cerita bermula dari Lintang seorang remaja yang pulang ke rumah dengan kaki terkilir, namun perhatian keluarga justru teralihkan dengan keasyikan membuat konten TikTok.
Ketegangan antara ayah dan kakek muncul, namun bukan demi kepedulian tulus, melainkan demi kamera. Kisah drama yang diperankan oleh Deka Aepama, Trisnanto Budidoyo dan Agustav Triono ini menjadi cermin getir tentang bagaimana media sosial menggeser nilai-nilai keluarga.

Penampilan Teater bertajuk “Lintang” dari Katasapa Purbalingga
Menurut Rifai Fahrezi, pimpinan produksi, pementasan ini tidak hanya bertujuan memberikan hiburan, tetapi juga menghadirkan refleksi sosial, edukasi budaya, dan ruang ekspresi bagi pegiat seni mahasiswa. “Kami ingin teater hadir di tengah masyarakat sebagai bentuk hiburan yang bermakna, mempererat hubungan sosial, dan menjadi wadah kolaborasi yang bermanfaat,” ujarnya.
Pentas teater bertajuk “Nyai Laksmi” menjadi pentas utama malam itu yang merupakan adaptasi naskah Gowokan (tradisi lokal Jawa zaman dahulu-red) karya Esa Septiandika yang disutradarai oleh Okim. Kisah Nyai Laksmi mengangkat pergulatan batin dan sosial di tengah masyarakat pedesaan Jawa, khususnya budaya Banyumasan.
Nyai Laksmi digambarkan sebagai sosok perempuan kuat, cerdas, dan berprinsip, yang dipercaya mampu “mendewasakan” laki-laki secara simbolik. Konflik dikemas dalam alur emosional yang menyuguhkan humor, konflik keluarga, romansa, hingga tragedi. Adegan akhir yang teatrikal membuat pertunjukan ini menjadi sarat makna.

Para mahasiswa Unwiku Purwokerto yang menampilkan Teater “Nyai Laksmi”
Ketua Dewan Kesenian Purbalingga, Trisnanto Budidoyo mengatakan bahwa pertunjukan teater tersebut adalah kerja sama antara Teater Proses Unwiku, Dewan Kesenian Purbalingga, dan Katasapa Purbalingga. “Kita memfasilitasi kelompok teater untuk meramaikan panggung Mahesa Jenar. Antusiasme dan apresiasi penonton menjadi bukti bahwa seni pertunjukan masih diminati masyarakat di tengah ramainya konten media sosial,” pungkasnya.
(FH/kominfo)