PURBALINGGA – Upaya peningkatan sektor pariwisata di Kabupaten Purbalingga terus dilakukan. Salah satunya melalui kegiatan diseminasi bertema “Strategi dan Komunikasi Pemasaran Pariwisata untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan” yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Purbalingga. Kegiatan ini berlangsung di Hasa Hall D’Pari, Sabtu (31/5/2025).
Diseminasi yang memasuki hari kedua ini diikuti oleh sekitar 115 peserta dari berbagai latar belakang, di antaranya pengelola destinasi wisata, pelaku ekonomi kreatif, content creator, anggota Asosiasi Biro Wisata Purbalingga (Asbiling), Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), serta pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Bupati Purbalingga, Fahmi Muhammad Hanif, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara berbagai elemen untuk memajukan sektor pariwisata daerah. Menurutnya, Purbalingga memiliki potensi alam dan budaya yang luar biasa, yang perlu dikelola dan dipasarkan secara tepat guna menarik lebih banyak wisatawan.
“Purbalingga masuk dalam daftar 10 besar destinasi wisata terfavorit saat libur Lebaran 2025. Ini membuktikan bahwa kita punya daya tarik yang luar biasa. Namun, potensi ini tidak akan optimal tanpa kerja sama dari semua pihak, mulai dari pemerintah, pelaku wisata, hingga content creator,” ujar Bupati Fahmi.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa ke depan akan ada program pendampingan yang menyasar pengembangan konsep destinasi, peningkatan daya tarik unik (uniqueness), serta perbaikan tata kelola dan manajemen wisata agar lebih efisien dan berdaya saing. Pendampingan juga akan difokuskan pada strategi pemasaran, terutama pemasaran digital yang dinilai efektif menjangkau pasar lebih luas.
“Penting untuk menentukan arah pengembangan destinasi, konsepnya harus jelas, traffic harus meningkat, dan daya tarik yang ditonjolkan harus punya nilai jual. Kita juga harus memanfaatkan momen libur sekolah dan Natal-Tahun Baru untuk mengadakan event yang bisa mendongkrak kunjungan,” tambahnya.
Bupati Fahmi juga menyampaikan harapannya agar ke depan Purbalingga dapat menjadi one stop solution destinasi wisata, di mana wisatawan bisa mendapatkan beragam pengalaman mulai dari alam, budaya, hingga kuliner dalam satu kawasan yang terintegrasi.
Ia meyakini bahwa dengan strategi yang tepat, pariwisata Purbalingga tidak hanya bisa dikenal di tingkat lokal atau regional, tetapi juga bisa viral secara nasional. Oleh karena itu, diperlukan sinergi yang kuat antara pemerintah, pelaku industri wisata, dan komunitas kreatif.
Senada dengan Bupati, Ketua HPI Purbalingga, Agus Sudiono, mengapresiasi inisiatif tersebut. Ia menilai, pengembangan pariwisata harus dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk biro wisata yang memiliki peran penting dalam menjaring wisatawan secara luas.
“Memang sebaiknya ke depan harus ada target yang jelas dan langkah nyata untuk kemajuan pariwisata di Kabupaten Purbalingga. Kami pun siap berkontribusi melalui pendampingan dan penyediaan pramuwisata yang profesional,” ujarnya.
Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi titik awal penguatan strategi pemasaran pariwisata berbasis kolaborasi, serta memperkuat ekosistem ekonomi kreatif lokal yang akan berdampak langsung pada peningkatan perekonomian masyarakat Purbalingga. (GIN/Kominfo)