PURBALINGGA – Dalam rangka mencegah penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga lakukan skrining kesehatan dan kampanye TOSS TBC (Temukan Obati Sampai Sembuh) Minggu (9/11/2025) di Halaman Parkir GOR Goentoer Darjono Purbalingga. Kepala Bidang Pengobatan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Purbalingga, Tri Adihandoyo mengatakan kegiatan tersebut juga dilaksanakan secara serentak di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang dipantau melalui zoom bahkan se-Indonesia.
Tri Adihandoyo menambahkan, rangkaian kegiatan yang diikuti ratusan masyarakat Kabupaten Purbalingga tersebut antara lain senam pagi, cek kesehatan gratis, dan sosialisasi tentang penyakit TBC. Dia melanjutkan, pemeriksaan dan pengobatan TBC bagi masyarakat dilakukan tanpa biaya alias gratis seperti di puskesmas. Dia juga mengajak bagi masyarakat yang menderita batuk selama 2 minggu untuk segera melakukan skrining TBC gratis di lokasi kegiatan maupun di puskesmas.
“Semakin dini terdeteksi, akan semakin mudah dalam pengobatannya,” ungkapnya.
Dalam kampanye kesehatan tersebut disebutkan bahwa TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru. Guna mencegah penyebarannya masyarakat yang sedang batuk hendaknya menggunakan masker, jangan meludah sembarangan, serta memastikan ventilasi rumah yang cukup agar sirkulasi udara lancar karena TBC bisa menyebar melalui udara.
Kepala Dinkes Purbalingga, dr. Jusi Febrianto menghimbau masyarakat Purbalingga untuk jangan takut melakukan cek kesehatan secara rutin khususnya cek dahak agar dapat diketahui sejak dini jika menderita penyakit TBC, sehingga pengobatan yang dilakukan akan lebih tepat sasaran. Dia juga mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga kesehatan dengan makan makanan bergizi, tidak merokok, dan berolahraga 30 menit sehari atau 150 menit per minggu.
“Cukup memberitahukan NIK dan nomor HP ketika cek kesehatan, nanti hasil laboratnya akan sampai ke panjenengan melalui HP di aplikasi Satu Sehat,” pungkasnya. (FH/kominfo)