PURBALINGGA  – Sebanyak 51 Pondok Pesantren (Ponpes) di Kabupaten Purbalingga, tahun ini bakal kembali mendapat kucuran dana bantuan dari Pemkab Purbalingga. Sebelumnya dari total 73 ponpes di Purbalingga tidak dapat menerima bantuan Pemkab karena terkendala aturan syarat berbadan hukum dari pemerintah pusat.

“Setelah dikaji, ternyata ada 51 Ponpes yang memenuhi syarat untuk bisa dibantu kembali. Kalau dulu nilai bantuannya Rp 5 juta, tahun ini kita tingkatkan menjadi Rp 10 juta per Ponpes,” kata Bupati Tasdi saat acara Buka Bersama Jajaran Kantor Kementerian Agama di Pendapa Dipokusumo, Minggu (19/6).

Menurut Bupati, peran Pondok Pesantren dinilai penting dalam rangka ikut mewujudkan misi Purbalingga yang ahlakul karimah. Terutama untuk mencetak generasi yang Qur’ani yang akan menjadi penggerak bagi terwujudnya Purbalingga Ahlakul karimah. “Yang lainnya, 22 Ponpes yang belum memenuhi persyaratan, akan kita bantu untuk menjadi berbadan hokum sesuai yang dipersyaratkan oleh Pemerintah Pusat,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Bupati juga berkomitmen untuk membantu pengembangan Taman Pendidikan Al Qur’an (TPQ) dan fasilitasi masjid dan mushola di Purbalingga. Dari 2623 Mushola dan 966 Masjid di wilayah kabupaten Purbalingga, Pemkab baru membantu pengembangan Masjid Agung Darrusallam dan Masjid Agung Bobotsari. “Tahun ini kami anggarkan Rp 1 miliar untuk membantu merehab Masjid Agung Bukateja. Minimal perwajahannya menjadi sama dengan Masjid Agung Daarussalam,” katanya.

Dari aspek sumber daya manusia (SDM), Bupati menaruh keprihatinan tersendiri terhadap kekurangan guru agama Islam. Di Purbalingga, lanjut Tasdi, terdapat 465 SD Negeri, dimana 176 diantaranya terdapat kekosongan guru agama Islam. Bahkan tahun ini, akan ada 97 guru yang memasuki masa pensiun.

Dalam mewujudkan misi kedua yakni Mendorong masyarakat Purbalingga yang religius, beriman dan bertaqwa, serta mengembangkan rasa kebangsaan untuk membangun kerukunan antar dan inter umat beragama dalam rangka mewujudkan Purbalingga yang ahlakul karimah, Bupati secara khusus mengharapkan kolaborasi jajaran Kementerian Agama untuk berperan didalamnya.

Pada awal kepemimpinannya, Bupati Tasdi dan Wabup Dyah hayuning Pratiwi telah mengadakan sejumlah kegiatan diantaranya melalui program Subuh Berjamaah Keliling yang dilaksanakan sebulan sekali di tingkat Kecamatan. Nantinya, dirinya juga akan membangun Purbalingga Islamic Centre di Kelurahan Karangmanyar, Purbalingga. “Pada APBD Perubahan ini sedang dibahas adanya dana cadangan untuk mewujudkan impian itu,” tambahnya. (Hardiyanto)