PURBALINGGA, HUMAS – Sebanyak 54 ibu yang mewakili 18 kecamatan se-Kabupaten Purbalingga mengikuti Penyuluhan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Graha Srikandi, Rabu (31/10). Kegiatan hasil kerjasama Tim Hapus Kekerasan pada Perempuan dan Anak (Harapan) dan TP PKK Kabupaten Purbalingga ini menghadirkan narasumber dari Tim Harapan, Bagian Hukum dan HAM Setda Purbalingga dan TP PKK Kabupaten Purbalingga.

“Diharapkan para kader TP PKK di setiap desa itu memiliki pengetahuan yang memadai tentang apa itu KDRT sehingga bisa mensosialisaikan ke warga di desanya melalui pertemuan rutin PKK,” ujar Ketua TP PKK Kabupaten Purbalingga Ny Sudarli Heru Sudjatmoko dalam sambutannya.

Sudarli menambahkan, minimal sekali para kader PKK harus mampu menjadi teladan di lingkungannya. Sehingga, jangan sampai setelah mensosialisaikan tentang KDRT ini, ada kader yang justru rebut di rumah dnegan suaminya smapai terdengar oleh tetangga.

“Saya selalu menegaskan untuk semua hal, mulailah dari dirinya dulu,dari lingkungan keluarganya dulu,” tegas perempuan yang juga dikenal sebagai Ketua Tim Harapan ini..

Berbeda dengan pada umumnya aktivis gender, Sudarli justru meminta kaum ibu lebih banyak mengalah ketika suami marah. Mengalah bukan berarti kalah, tapi menurutnya dengan mengalah untuk menang.

“Menang yang saya maksudnkan itu keutuhan rumah tangga, masa depan anak-anak. Jangan ikut-ikutan bernada tinggi kalau suami marah. Nanti, suami marah, istri ikut matah, bisa bercerai. Nah kalau sudah bercerai ini, yang menjadi korban kan anak-anak,” ujarnya.

Seperti fenomena di Purbalingga yang mana istri bekerja namun suami justru menganggur, kata dia, istri tetap harus menghormati suami dan suami tetap menjadi kepala rumah tangga. Jika hubungan komunikasi antara suami dan istri baik, KDRT akan sangat mampu diminimalisir.

“Saya sering sekali diprotes sama teman-teman aktivis gender kalau saya bilang, lebih baik istri yang mengalah. Tapi kalau melihat pengalaman, jika istri mulai berani sama suami, tidak mau mengalah dan sama-sama bernada tinggi, kondisi rumah tangga lebih mudah goncang,” katanya lagi.

PKK menjadi salah satu mitra strategis Tim Harapan karena PKK ada di semua desa bahkan sampai di tingkat RT. Sehingga diharapkan materi tentang KDRT sampai ke masyarakat di berbagai pelosok pedesaan untuk menekan jumlah kasus KDRT. (humas/cie)