PURBALINGGA, HUMAS  – Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko menegaskan, jabatan yang diemban seseorang adalah merupakan tantangan. Apalagi jika jabatan itu merupakan jabatan promosi atau jabatan baru. Penentuan jabatan seseorang telah melakui berbagai pertimbangan, termasuk pertimbangan kepegawaian dan pertimbangan lain termasuk pertimbangan kemanusiaan dan pertimbangan subyektif“Siapapun yang telah dipromosikan atau mendapat jabatan baru, adalah ditantang. Atau diberikan peluang, siap tidak, mau apa tidak. Bisa atau tidak mengemban jabatan baru itu. Jabatan juga tidak melalui tawar menawar. Jika melalui tawar menawar maka akan terlalu lama,” kata Bupati Heru Sudjatmoko saat melantik 62 pejabat struktural eselon III, IV dan V di jajaran Pemkab Purbalingga, Kamis 927/9).

Pejabat yang dilantik sebagian besar dari Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, dan sebagian kecil untuk mengisi jabatan di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) dan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora). Pelantikan untuk jabatan eselon III, dan IV yang masih kosong akan dilanjutkan pada Sabtu (29/9) besok.

Dikatakan Bupati Heru, pihaknya meminta semua pihak memaklumi jika ada pihak yang tidak puas. Bupati meminta memkalumi karena sebagai manusia tidak lepas dari kesalahan. Keputusan yang telah diambil bukanlah yang sempurna. ”Ini bukan kesempurnaan, tapi upaya yang disertai rasa rumangsa. Disertai rasa sikap bertawakal. Kalau hasil belum sempurna kita serahkan ke yang kuasa. Jika belum betul, kedepan kita koreksi kembali,” pinta Bupati Heru.

Bupati juga mengakui jika ada masyarakat yang merespek dengan memuji, ya Alhamdulilah. Jika ada yang mencela atau mencemooh, mudah-mudahan itu bisa jadi obat. ”Ibarat pil pahit. Hanya Allah yang sempurna,” katanya.

Bupati juga mengungkapkan, titipan jabatan mungkin saja bisa. Tapi titip tidak boleh mengalahkan yang normatif. Tidak boleh mengalahkan pertimbangan dalam rangka upaya meningkatkan kinerja. ”Jangan ada yang merasa promosi karena dititipkan pihak tertentu, sehingga loyaliasnya keliru. Loyalitas harus tetap kepada tugas dan pimpinan,” katanya.

Bupati juga mengakui, dirinya mempertimbangkan dua hingga tiga kali jika akan mengangkat famili atau tetangga. ”Jangan sampai saya dipengaruhi oleh pertimbangan non teknis yang terlalu dominan, tetapi mengabaikan pertimbangan tugas,” tambah Bupati. (Humas/y/hr)