PURBALINGGA, HUMAS – Kapolres Purbalingga, AKBP Ferdy Sambo SH SIK MH mengancam akan menindak tegas pelaku yang membuat rusuh dalam pilkades tahap II. Pihaknya juga menyiapkan kekuatan penuh untuk mengamankan jalannya pilkades yang akan digelar 10 Pebruari 2013 mendatang. Selain dari kepolisian, keamanan juga didukung Kodim 0702, Bataliyon 406, Lanud Wirasaba dan Brimob.

“Kalau ada yang ribut, yang akan saya periksa pertama calon kadesnya. Karena saya nilai, cakades itu tidak bisa mengendalikan pendukung dan simpatisannya,” tegas Kapolres Ferdy Sambo.

Penegasan kapolres disampaikan pada saat ikrar pilkades damai di Pendopo Dipokusumo, Rabu (6/2). Pilkades tahap II akan berlangsung di 69 desa yang tersebar di 9 kecamatan. Ikrar diikuti oleh 191 calon kades. Dari jumlah calon kades tersebut, ada dua desa yang calonnya tunggal, dan keduanya calon incumbent masing-masing Maksum dari Desa Binangun, Kecamatan Mrebet, dan Sugito dari Desa Serang, Kecamatan Karangreja.

Dikatakan kapolres, calon kades sebagai calon pemimpin di desa harus bisa mengendalikan pendukung dan para simpatisannya. Kalau mereka lepas tangan dan membiarkan pendukungnya berbuat keributan, berarti calon kades itu bukan pemimpin yang bertanggungjawab. “Setuju tidak para calon kades,” kata Kapolres.

Ketika jawaban dari para calon kades tidak kompak, dan bahkan ada yang tertawa, kapolres tampak sedikit kecewa. “Ada yang lucu dengan saya?. Saya mungkin usianya lebih muda dari bapak-ibu, barangnya juga seperti ini. Belajar menghargailah terhadap yang ngomong. Saya bukan orang Purbalingga asli, tetapi saya cinta Purbalingga. Saya ingin Purbalingga damai,” katanya.

Kapolres juga meminta kepada para calon kades untuk siap kalah. Kalau siap menang, mungkin mudah, tetapi kalau siap kalah, biasanya yang sulit. “Calon kades harus siap menerima kekalahan, jangan terus demam seperti yang terjadi pada tahp sebelumnya,” kata Kapolres yang lebih senang menyebut pilkades sebagai Silahturahmi demokrasi, ketimbang pesta demokrasi.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Heru Sudjatmoko mengatakan, soal terpilih atau tidak sebagai kades itu sudah menjadi otoritas Tuhan yang Maha Kuasa. Bupati Heru juga berharap agar para calon kades yang terpilih atau tidak terpilih tetap diberikan selamat. “Aja nganti ora selamet. Ya Selamat kantonganya, selamat ekonominya. Pengalaman membuktikan, Mbok di-dol kabeh, tapi ya durung mesti dadi. (meski harta bendanya dijual semua, tetapi belum tentu jadi). Uang tidak segala-galanya,” ujar Bupati.Selain itu, lanjut Bupati Heru, juga diberikan selamat dunia akhirat. Keluarganya juga tetap diberikan keselamatan dan kesehatan. “Bapaknya yang tidak jadi, istrinya tetap sehat. Aja nganti ibune ora kepilih dadi kades, tapi bapake malah mbojo maning. Jangan sampai juga, meski sudah terpilih, tapi tidak selamat. Ada lagi uwis ora kepilih, ning ora sehat. Harapan saya, meski tidak kepilih, tetapi semua tetap sehat dan selamat,” harap Bupati Heru.

Dalam Naskah Ikrar pilkades damai tersebut sebagai perwakilan Dra Lili Kholiah (Cakades Purbasari, Kecamatan Karangjambu), dan Mujianto Dwi Prasetyo (cakades Jatisaba, Kecamatan Purbalingga). Ikrar yang dibacakan terdapat lima poin yang harus ditandatangani disetujui para calon kades. Kelima poin ini antara lain mau melaksanakan dan mensukseskan pilkades sesuai ketentuan perundang-undangan, menciptakan dan menjaga situasi kamtibmas yang kondusif dan siap mengamankan jalannya pilkades di desa masing-masing.

Selain itu, calon kades juga harus mampu menjaga kerukunan antar calon kades beserta pendukung dan simpatisan serta menerima secara sportif terhadap calon yang terpilih. Dan yang terpenting, tidak akan bertindak anarkhis dengan mengedepankan musyawarah mufakat serta mendukung langkah aparat penegak hukum untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

Sementara itu Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Drs Imam Hadi Msi mengungkapkan, tahap I Pilkades dilaksanakan 3 Pebruari 2012 lalu di 75 desa serta berjalan aman, kondusif dan damai. Untuk tahap II akan berlangsung di 69 desa yang tersebar di 9 kecamatan. Desa tersebut terinci di Kecamatan kota (2 desa), Kutasari (8), Mrebet (16), Bobotsari (10), Karangreja (5), Karanganyar (7), Bojongsari (8), Karangjambu (4), dan Kecamatan kertanegara (4 desa). (Humas/y/kmn)