PURBALINGGA INFO – Setelah 35 hari mahasiswa Universitas Jendral Soedirman (Unsoed) Purwokerto melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di 6 desa yaitu di desa Karangduren, desa Talagening dan desa Tlagayasa di kecamatan Bobotsari serta di desa Tlahab Lor, desa Kutabawa dan desa Serang di Kecamatan Karangreja, pihak kampus melakukan penarikan terhadap 70 mahasiswa Unsoed yang dilakukan di aula kantor Kecamatan Bobotsari, Selasa (18/2) yang dihadiri oleh Asisten Administrasi Umum Setda Purbalingga, Wakil Rektor 2, Dekan Fakultas Kedokteran Unsoed, Koordinator KKN Unsoed Kabupaten Purbalingga, Kepala OPD, Camat Karangreja, Camat Bobotsari, Jajaran Forkopimcam Bobotsari, Kepala UPT, Kepala Desa dan Mahasiswa KKN Unsoed Purwokerto.

Bupati Purbalingga yang diwakili staff Asisten Administrasi Umum Setda Purbalingga, Yanuar Abidin, SH dalam sambutannya menyampaikan pemerintah kabupaten (pemkab) Purbalingga sangat berkomiten dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui serangkaian program pembangunan dibidang ekonomi, pendidikan, infrastruktur, termasuk di bidang kesehatan.

“melalui berbagai program pembangunan Pemkab Purbalingga telah berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, derajat kesejahteraan masyarakat, hal ini diindikasikan dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) dari tahun ke tahun, dimana skor IPM tahun 2018 sebesar 68,41 meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 67,72”, lanjutnya.

Sementara itu rektor Unsoed yang dalam hal ini diwakili oleh wakil Rektor 2, Prof. Dr. Hibnu Nugroho, S.H., M.Hum menyampaikan harapannya dalam KKN ini bisa membawa berkah dan hasilnya bisa dinikmati bersama.

“Adik-adik mahasiswa semoga juga dapat menimba ilmu bagaimana hidup bermasyarakat, bersosialisasi di masyarakat, dan dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat”, ujarnya.

Fauzan Ramadhan Koordinator mahasiswa KKN Unsoed Purbalingga periode Januari – Februari 2020 menyampaikan laporan hasil pelaksanaan KKN di berbagai bidang diantaranya bidang kesehatan, bidang pendidikan, bidang ekonomi, dan juga bidang lingkungan, baik berupa fisik maupun non fisik.

“Total jumlah kegiatan non fisik sejumlah 55 kali, kegiatan berupa fisik sebanyak 209 kali dan terealisasi 100% dengan sumber dana dari mahasiswa sejumlah Rp. 7.067.000 dan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejumlah Rp. 2.600.000”, lanjutnya.

Sementara itu ketua panitia Expo KKN Unsoed 2020, Andhika Anugerah Pratama menyampaikan selain dilakukan penarikan mahasiswa KKN, di hari yang sama juga diadakannya kegiatan Expo dengan tujuan supaya warga dan pemerintah daerah dapat mengetahui potensi dan produk apa saja yang bisa dikembangkan.

“beberapa produk masyarakat diantaranya nugget sayur, es krim stroberi, sirup stroberi, kopi, kripik pisang, kripik daun stroberi, dan masih banyak lagi”, pungkasnya. (PI-11)