PURBALINGGA, INFO – Tuka-Tuku baru beroperasi selama 4 bulan sejak ditekennya MoU Pemerintah kabupaten Purbalingga dengan PT Bukalapak pada 31 Agustus 2019 lalu. Namun, salah satu program unggulan pemkab itu sudah menorehkan catatan manis.

“Kita patut berbangga karena baru empat bulan sudah mendapatkan omset hingga seratus juta rupiah. Ini harus menjadi pemicu kita untuk lebih baik di tahun 2020,” ujar Ketua Dekranasda Kabupaten Purbalingga Rizal Diansyah saat Tasyakuran Tuka-Tuku Purbalingga di Warung DPR Karangsentul, Kamis (02/01/2020).

Tasyakuran dilakukan selain sebagai ajang silaturahmi juga bentuk rasa syukur karena Tuka-tuku Purbalingga meraih juara I stand terbaik pada pagelaran Purbalingga Fair 2019. Acara tersebut dihadiri oleh para pegiat UMKM, perwakilan Kampung Marketer, tenaga admin, crew video iklan dan segenap stakeholder yang terlibat dalam Tuka-Tuku Purbalingga.

Ketua Dekranasda berharap para pelaku UMKM terus berinovasi dalam rangka meningkatkan kualitas produknya. “Jangan sampai pembeli kecewa sehingga tidak melakukan repeat order atau pembelian kembali,” ujar Rizal yang juga suami Bupati Purbalingga itu.

Saat ini, pembelian tuka-tuku masih bisa dilakukan secara offline di Gerai Tuka-Tuku yang ada di Griya UMKM. Kedepan, Ketua Dekranasda berharap semua pembelian bisa dilakukan secara online. “Kita harus membiasakan diri dengan teknologi yang bergerak cepat, salah satunya marketing berbasis online,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Budi Susetyono menambahkan pemerintah akan terus mensupport program Tuka-Tuku Purbalingga agar semakin maju dan berkembang. “Kami berharap akan semakin bertambah pelaku UMKM yang masuk ke Tuka-Tuku,” katanya.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan program tuka-tuku juga menjadi rujukan daerah lain dalam memberdayakan UMKM. Tercatat ada empat kabupaten yang datang ke Purbalingga untuk belajar Tuka-Tuku, yaitu, Kabupaten Nganjuk, Pati, Demak dan Tanggerang Selatan.

Kemudian, PT Bukalapak sendiri juga menjadikan Kabupaten Purbalingga sebagai percontohan kerjasama pemberdayaan UMKM. “Kabupaten Purbalingga kami rekomendasikan sebagai pilot project kerjasama pemberdayaan UMKM dengan perusahaan kami. Kami akan mengarahkan semua pemerintah kabupaten yang akan bekerjasama dengan Bukalapak untuk studi banding ke Tuka-Tuku Purbalingga,” ujar Public Policy and Goverment Manager PT Bukalapak Luciana Dita pada medio Desember lalu.

Kehadiran Tuka-Tuku juga dirasakan betul manfaatnya oleh para pelaku UMKM. Yelfia, pemilik Abon Lele Marisa mengungkapkan omsetnya naik hingga 20 persen sejak masuk ke program Tuka-Tuku Purbalingga. “Selain itu juga membuat produk kam semakin dikenal karena selalu dipromosikan,” ujarnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Bangun Wismo, pemilik CV Brayan Food yang memproduksi Wedang Menir, Sambel Knalpot dan Cimplung Ambyar. “Tuka-tuku sangat baik dalam memberdayakan UMKM. Kita tinggal fokus produksi, urusan branding dan marketing sudah disupport dari Tuka-Tuku Purbalingga,” ujarnya.

Bangun berharap Tuka-Tuku Purbalingga akan terus melanjutkan program pemberdayaan UMKM secara berkesinambungan.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dalam beberapa kesempatan juga mendukung penuh program Tuka-Tuku Purbalingga. Bupati akan segera mengeluarkan surat edaran resmi agar semua jajaran di lingkup Pemerintah Kabupaten Purbalingga untuk ikut mesukseskan dan belanja di Tuka-Tuku. (PI-7)