Purbalingga Info, Soedirman Fashion Street (SFS), telah membuat para pengrajin batik di Purbalingga mengeliat lagi setelah dua tahun vakum karena pendemi Covid-19. Ada 20 sentra batik yang ikut meramaikan kegiatan SFS yang rencananya akan diselenggarakan 28 Agustus mendatang.

Ketua Sentra Batik Purbalingga Yoga Prabowo mengatakan event yang digelar pemerintah kabupaten Purbalingga sangat membantu para pengrajin batik yang sudah tahun terpuruk akibat pandemi Covid-19. Para pembatik Purbalingga sangat mendukung tema motif Batik Soedirman dalam pagelaran SFS tersebut.

“ Kami akan mencoba mengeksplorasi potensi Motif Batik Soedirman ini agar menjadi ikon batik Purbalingga,” ujarnya saat ditemui di sentra batik Selabaya, Rabu (10/08/20022).

Titin Wahyuningsih, dari sentra Batik Mangunegara, Mrebet mengatakan dengan adanya program ini kami sangat bersyukur berterimakasih kepada pemerintah. Adanya program tersebut maka perekonomian pembatik tambah bangkit dan harapannya semakin maju kedepannya.

“ Kami mendapatkan order sebanyak 70 pcs batik Soedirman dari dinas dan insatansi yang ada di Purbalingga. Untuk harga per-pcs bisa bervariasi menurut tingkat kerumitannya, harga Rp 200 ribu untuk batik cap, Rp 350 ribu untuk batik kombinasi antara cap dan tulis sedangkan untuk batik tulis full dihargai Rp 500 ribu,” ujarnya.

Rizki Purwitasari dari Galeri Purwita Majapura mengatakan dengan adanya event SFS tersebut memberikan tantangan bagi para pembatik untuk berkreasi membuat motif-motif baru. “Setelah 2 tahun off dari event, kini para pembatik bisa menuangkan ide-idenya untuk membuat motif yang indah,” pungkasnya. (dy)