PURBALINGGA, HUMAS – PT Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Buana Mitra Perwira Purbalingga meraih  rating ‘Sangat Bagus’ urutan ke-7 versi Majalah Infobank. Pada edisi khusus 2012, majalah yang mengupas analisis, strategi, perbankan dan keuangan itu mengangkat laporan khusus ‘The Best Sharia Finance 2012’.

Direktur Utama BPRS Buana Mitra Perwira, Aman Waliyudin mengungkapkan, BPRS Buana Mitra Perwira memperoleh predikat ‘Sangat Bagus’ dengan skor 92,41 dan menempati peringkat ketujuh kategori BPR syariah beraset Rp 25 miliar – Rp 50 miliar.

“Prestasi ini merupakan hasil kerja keras jajaran manajemen untuk tetap berusaha menjaga performa kinerja keuangan, para pemegang saham, dan juga berkat pengembangan program kemitraan dengan umat dan para pelaku usaha yang ditunjang dengan konsep kesederhanaan,” ungkap Aman Waliyudin, Minggu (16/9).

Kinerja manajemen tersebut terlihat dari penyaluran pembiayaan BPRS yang  meningkat 60 persen pada tahun 2011. Pemilik saham BPRS sepenuhnya dimiliki oleh Pemkab Purbalingga. Peningkatan penyaluran pembiayaan tersebut diimbangi dengan peningkatan perolehan DPK (Dana Pihak ketiga) seperti tabungan dan deposito yang meningkat 22,72 persen dari Rp 24,95 miliar menjadi Rp 30,62 miliar per Desember 2012. Total asetnyapun tumbuh positif, yakni 35,16 persen dari Rp 29,54 miliar menjadi Rp 39,92 miliar.

Pada 2011, jelas Aman Waliyudin, modal inti BPRS bertambah menjadi Rp 3,79 miliar. Peningkatan seluruh performa keuangan berdampak pada total laba yang diperoleh. “Pada akhir 2011 laba BPRS tercatat Rp 901,43 juta atau naik 26,45 % dari sebelumnya Rp 713 juta,” jelas Aman.

Aman mengakui, peringkat BPRS Buana Mitra Perwira masih dibawah enam BPRS lain yang dinilai oleh Biro Riset Infobank (BirI). Enam BPRS yang menempati posisi tersebut yakni  BPRS Suriyah Cilacap,  BPRS Baitur Ridha (karyawan kereta api), BPRS Artha Karimah Irsyadi (Pondok Gede, Bekasi), BPRS Metro Madani (Kota Metro Lampung), BPRS Syarikat Madani (Kepulauan Riau), dan BPRS Lantabur (Tebuireng, Jombang).

Aman menambahkan, indikator penilaian yang dilakukan Biro Riset Infobank untuk menentukan peringkat dan predikat meliputi rasio permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, efisiensi dn pertumbuhan dana, pembiayaan, modal dan laba.  “Kriteria dan pembobotan dari tujuh rasio keuangan dan pertumbuhan itu tercakup dalam lima bagian besar yakni permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas dan efisiensi,” tambah Aman. (Humas/y)