PURBALINGGA – Pangkalan udara (Lanud) Wirasaba di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, akan segera menjadi bandara komersial. Saat ini, pangkalan udara itu berstatus sebagai bandara perintis milik TNI Angkatan Udara. Pihak Mabes TNI AU telah merestui penggunaan bandara itu untuk kepentingan komersial, hanya bentuk kerjasama dengan Pemkab masih harus dirundingkan lagi.

“Kami menyampaikan terima kasih karena lima kabupaten masing-masing  Purbalingga, Banyumas Banjarnegara, Wonosobo dan Kebumen telah berinisiatif untuk mengajukan keinginan untuk memperbesar Lanud Wirasaba. Soal kapan waktunya, saat ini masih menunggu proses perundingan,” kata Panglima Komando Operasi (Pangkoopsau) I Marsda TNI Bagus Puruhito saat melakukan kunjungan ke Lanud Wirasaba, Kamis (6/9).

Bagus menegaskan, pada prinsipnya TNI mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat dan kemajuan daerah khususnya di wilayah Banyumas dan sekitarnya. “TNI AU kan punyanya rakyat, jadi tidak ada salahnya untuk mensejahterakan rakyat,” kata Bagus.

Menurut Bagus, jika menjadi bandara komersial, kelak bandara Wirasaba berfungsi ganda. Selain sebagai kepentingan pertahanan juga sebagai upaya pengembangan ekonomi wilayah. “Dua manfaatnya bisa berjalan, bisa profit dan juga bisa untuk operasi perang atau pertahanan keamanan,” kata Bagus yang asli Banyumas ini.

Dikatakan Bagus, untuk bentuk lembaga yang mewadahi pengelolaan bandara nantinya akan dibahas lagi, setelah pihaknya melakukan survei di Wirasaba. Apakah dalam bentuk UPT (Unit Pelaksana Teknis) antara Pemkab dengan TNI AU atau lainnya.

Bagus berharap, jika menjadi bandara komersial, maka pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi. Apalagi

Sementara dari sisi teknis, Lanud Wirasaba perlu dikembangkan agar bisa untuk mendarat pesawat jenis pesawat besar seperti Cassa dan Boeing. Saat ini panjang landasan 850 meter, dan akan dipanjangkan menjadi 1.850 meter. ”Landasannya akan diaspal, tetapi perlu juga dukungan dari warga masyarakat sekitar, agar tidak ada kambing atau sapi yang menyeberang landasan saat dipakai,” kata Bagus.

Sementara itu Bupati Heru Sudjatmoko mengatakan, pengembangan bandara Wirasaba akan dilakukan bertahap. Untuk panjang landasan tidak hanya 1.850 meter, tetapi lebih panjang lagi. “Pembiayaan bertahap, namun sudah layak. Biayanya butuh sekitar Rp 35 milyar, tetapi tentu perlu dukungan semua pihak,” kata Heru Sudjatmoko.

Soal kapan waktu, Heru Sudjatmoko kembali menegaskan, mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama. “Ini kan masih menunggu juga regulasinya,” kata Heru Sudjatmoko.

Dalam kesempatan yang sama pemilik maskapai Susi Air, Susi Pujiastuti mengatakan, begitu regulasi keluar, hari berikutnya Susi Air siap melayani. PIhak Susi Air juga akan mengoperasikan 10 persen dari armada pesawat yang dimilikinya untulk penerbangan di Jawa, Sumatera dan Madura. Dalam tahap awal, akan dioperasikan pesawat Caravan dengan kapasitas 12 penumpang. Sedang untuk  tiket berkisar Rp 600 ribuan. “Untuk tahap awal, nantinya satu kali dalam sehari melayani penerbangan Wirasaba – Jakarta,” kata Susi Pujiastuti. (pt)