PURBALINGGA – Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Al Falah Desa Nangkod Kecamatan Kejobong mendapat apresiasi dari Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi. Selain Bumdes Al Falah, perajin pande besi desa itu juga dikunjungi secara khusus oleh Bupati usai menyerahkan bantuan Rehab Rumah Tidak layak Huni (RTLH) yang bersumber dari dana Kementerian Sosial.

Direktur Bumdes Al Falah, Kismo menuturkan pengembangan usaha Bumdes yang dibentuk sejak Mei 2018 mulai meningkat sejak digelontorkannya anggaran desa sebesar Rp 150 juta pada April 2019 lalu. Saat ini, lanjut Kismo, Bumdes Al Falah mengelola 5 unit usaha yakni pengelolaan air bersih, produksi pupuk organic, perkebunan buah, peternakan kambing dan sapi serta pengelolaan produk makanan ringan (UMKM).

“Yang kami tampilkan ini adalah produk makanan ringan dari usaha Bumdes kami. Kendalanya memang di permodalah. Karena bantuan permodalan dari desa Rp 150 juta kami bagi untuk 5 unit usaha. Jadi sangat minim untuk pengembangan usaha kami,” kata Kismo.

Hal berbeda disampaikan oleh Dedi Kurnianto atau lebih dikenal sebagai Dedi Onad “Knives For Nangkod”. Dalam mengembangkan usaha pembuatan kerajinan dari logam ini, dirinya merasa kesulitan merekrut pekerja. Karena sangat jarang anak muda yang tertarik pada pekerjaan pande besi yang digelutinya.

Usaha yang digeluti sejak setahun lalu difokuskan pada pembuatan berbagai jenis senjata tajam baik untuk seni maupun untuk keperluan sehari-hari. Seperti golok, pisau, keris bahkan pedang ala samurai juga menjadi koleksi yang banyak diminati pembeli. “Pemasaranya kebanyakan melalui online,” katanya.

Dikatakan Bupati, saat ini Pemkab Purbalingga tengah mendorong pemerintah desa untuk memberikan perhatian kepada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembentukan Badan Usaha Milik Desa. Selain untuk mensejahterakan masyarakat, Bumdes juga dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan pendapatan asli desa melalui berbagai unit usaha yang dikelola.

“Pemkab melalui Dinas Koperasi dan UKM terus memberikan pendampingan dan fasilitasi terutama untuk permodalan dan peningkatan kualitas produk UMKM. Nanti usaha produk makanan ringan yang dikelola Bumdes akan disurvey untuk mendapatkan pendampingan,” kata Bupati Tiwi saat meninjau produk makanan ringan Desa Nangkod yang dipamerkan, Senin (16/9).

Untuk usaha kerajinan logam yang dikelola Dedi Onad, Bupati juga akan menurunkan tim Dinkop UKM untuk melakukan pendampingan dan pembinaan usaha termasuk pemasarannya. “Kalau bisa coba diberdayakan warga sekitar untuk dapat membantu usaha kerajinan ini. Sehingga nantinya usaha ini dapat semakin berkembang,” katanya. (Hr/humpro2019)