PURBALINGGA_Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi makan buah pisang bersama 310 kader kesehatan se-Kecamatan Kaligondang, di lapangan Beji Desa Selakambang Kaligondang, Selasa (14/1). Dalam hitungan kelima bupati yang akrab dipanggil Tiwi, bersama para kader kesehatan menyantap buah pisang segar secara bersama-sama. Kegiatan makan pisang bersama merupakan salah satu dari lima langkah gerakan masyarakat hidup sehat (Germas).

Kader kesehatan diminta paham dan tahu betul langkah-langkah Germas. Masyarakat Purbalingga akan sehat bila kader kesehatan mensosialisasikan Germas kepada masyarakatnya. Ada lima langkah menuju masyarakat hidup sehat. “Lima langkah Germas yang harus disosialisasikan kepada masyarakat adalah makan buah dan sayur, memeriksakan kesehatan secara rutin dan teratur, tidak merokok, berolahraga dan terakhir istirahat yang cukup,” jelas Tiwi.

Tiwi mengapresiasi langkah yang dilakukan kepala Puskesmas Kaligondang, karena kegiatan tersebut mampu merekatkan kader-kader kesehatan se Kecamatan Kaligondang sekaligus meningkatkan motivasi untuk senantiasa bersinergi dengan pemerintah agar derajat kesehatan masyarakat Purbalingga dapat meningkat.

Selama ini pemerintah utamanya Dinas Kesehatan telah banyak dibantu oleh para kader-kader kesehatan utamanya yang ada di wilayah Kaligondang, baik kader, naping, maupun bidan desa semuanya bekerjasama membantu pemerintah meningkatkan derajat kesehatan di Kabupaten Purbalingga. “Saat ini ada banyak permasalahan kesehatan, utamanya masalah stanting. Oleh karena itu pemerintah nyuwun tulung nggih, karena masalah stanting ini merupakan salah satu program pemerintah pusat. Apalagi Presiden Jokowi memiliki program agar bagaimana Indonesia memiliki SDM yang unggul untuk mewujudkan Indonesia yang maju. Saya terimakasih, ibu-ibu yang memiliki balita memberikan ASI eksklusif secara langsung,” kata Tiwi.

Dikatakan Tiwi, ASI merupakan makanan balita yang sangat murah, tetapi juga sangat bergizi tinggi bagi pertumbuhan balita. Studi juga membuktikan bahwa ASI dapat meningkatkan perkembangan otak anak. Anak yang diberi ASI akan lebih cerdas dibanding anak yang tidak diberi ASI oleh ibunya.

Sementara Kepala Puskesmas Kaligondang Bangkit Pambudi SKM mengatakan, kegiatan jambore kader kesehatan se Puskesmas Kaligondang sengaja digelar di lapangan desa Selakambang. Kegiatan jambore kader kesehatan diramaikan dengan senam bersama, makan buah bersama dan pameran produk UMKM.

Dipilihnya lokasi Selakambang untuk mengingat dan menunjukan desa tersebut sudah terbebas dari kasus malaria. Saat ini di wilayah kerja Puskesmas Kaligondang sudah memasuki era eliminasi malaria, atau ketiadaan kasus malaria yang disebabkan nyamuk anopeles. Pasalnya selama ini, wilayah Kecamatan Kaligondang ada dua desa endemis malaria yakni desa Selakambang dan Sidareja. “Tahun 2019 lalu, tidak ada laporan adanya kasus malaria di dua desa tersebut, baik yang dibawa oleh pendatang maupun kasus yang memang terjadi di wilayah desa yang bersangkutan. Ini membuktikan adanya eliminasi malaria di dua desa endemis,” jelas Bangkit. (u_humpro).