PURBALINGGA – Sejalan dengan perkembangan kependudukan,  pertumbuhan penduduk salah satunya angka kelahiran yang cukup tinggi, berpengaruh pada penyediaan pemenuhan penyediaan kebutuhan dasar masyarakat.

“Tingginya angka kelahiran tersebut harus dikendalikan melalui keluarga berencana (KB), agar  penduduk tumbuh seimbang dan berkualitas,”tutur Asisten Ekonomi Pembangunan Dan Kesejahteraan Sekda Purbalingga Susilo Utomo saat membacakan sambutan Penjabat Bupati Purbalingga pada Pembukaan Kegiatan Orientasi Program Kependudukan Keluarga Berencana Dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Bagi Kepala Desa (Kades)/Lurah serta Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Se-Kabupaten Purbalingga di RM Bale Apoeng Bojongsari Purbalingga, Rabu (25/11).

Menurutnya, penyelenggaraan program KB diselenggarakan untuk membantu calon atau pasangan suami istri (pasutri) dalam mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksi secara bertanggung jawab tentang usia ideal perkawinan. Selain itu juga membantu pasutri mengambil keputusan mewujudkan usia ideal untuk melahirkan, jumlah anak ideal, dan jarak ideal kelahiran juga sebagai sarana penyuluhan kesehatan reproduksi.

“Upaya-upaya dalam penyelenggaraaan KB dilakukan melalui peningkatan keterpaduan dan peran serta masyarakat, pembinaan keluarga, pengaturan kehamilan dengan memperhatikan agama, kondisi sosial ekonomi dan budaya serta tata nilai yang hidup dimasyarakat. Semua upaya tersebut disertai dengan advokasi dan pergerakan komunikasi, informasi dan edukasi,”tuturnya.

Sedangkan pelayanan KB kepada masyarakat, sambung Susilo, dilakuka secara bersama-sama oleh pemerintah, pemerintah daerah (pemda) provinsi, kabupaten/kota dan pemerintahan desa. Selain itu juga bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM) organisasi masayarakat (Ormas) organisasi profesi dan pihak swasta serta dilakukan upaya advokasi dan pergerakan. Pemerintah dan pemda dalam menyelenggarakan KB wajib meneyediakan sarana parsarana (sarpras) yang dibutuhkan seperti alat dan obat kontrasepsi serta kebutuhan lainya.

Permasalahan kependudukan yang dialami saat ini antara lain besarnya jumlah penduduk (over population), tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, penyebaran penduduk yang tidak merata dan tingkat kesehatan serta pendidikan yang rendah juga bertambahnya jumlah penduduk miskin.

Perkembangan penduduk dan pembangunan KB pada dasarnya ditujukkan untuk menjamin keberlangsungan hidup seluruh manusia tidak lagi hanya berdimensi lokal atau nasional, tetapi juga berdimensi internasional.

”Sedangkan perkembangan penduduk dan pembangunan keluarga tidak lagi dipahami secara sempit sebagai usaha unuk mempengaruhi pola dan arah demografi semata. Akan tetapi sasaranya jauh lebih luas, yaitu untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, baik fisik maupun non fisik, termasuk spiritual. Untuk itu, kegiatan ini saya apresiasi dalam rangka meningkatkan komitmen kita terhadap masalah kependudukan dan pengelolaan KKBPK oleh pemerintah, pemda dan desa,”ujarnya.(Sukiman)