Purbalingga_Bupati Purbalingga melakukan aksi pungut sampah yang ada disekitar Kolam Tuk Arus Desa Serayu Larangan Kecamatan Mrebet, Jumat pagi (20/9). Aksi pungut sampah bersama ini dalam rangka memperingati Hari Bersih Sedunia yang diprakarsai oleh organisasi dunia, yakni Word Clean Up yang telah mengkoordinir 158 negara dan menggerakan 380 juta manusia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Priyo Satmoko saat memberikan laporan pada acara Word Clean Up Day mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 September untuk tingkat dunia. Namun di Purbalingga diawali dengan gerakan Jumat Bersih. Pada hari kedua tepatnya bersamaan hari Bersih Sedunia, Dinas Lingkungan Hidup akan melanjutkan bersih-bersih lingkungan bekerjasama dengan pegiat lingkungan yang tergabung Word Clean Up Day.

Dijelaskan Priyo Satmoko, keterkaitan dengan kegiatan Clean Up Day ini adalah sebagai implementasi dari Kebijakan Strategis Nasional dan Kebijakan Startegis Daerah, dimana disebutkan bahwa, penanganan pengelolaan persampahan di awali dari hulu.

Sementara Bupati Dyah Hayuning Pratiwi mengungkapkan, melalui kegiatan Word Clean Up Day pihaknya memberikan apresiasi kepada semua yang turut “nyengkuyung” kegiatan Hari Bersih Sedunia. Dan sudah menjadi kebiasaan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Purbalingga setiap hari Jumat melakukan bersih-bersih atau lebih dikenal dengan istilah Jumat Bersih. Memungut sampah yang terbuang untuk dimasukan ke tempat sampah.

“Selain ikut melaksanakan kegiatan Word Clean Up Day, kami juga merangkaikan dengan kegiatan Jumat Bersih. Jadi nanti setelah ini, kita kerja bakti nggih bapak ibu, karena kebersihan menurut hadits adalah sebagian dari iman. Ini bukti agama kita, agama Islam sangat peduli terhadap lingkungan, sangat peduli terhadap kebersihan, sangat peduli terhadap keindahan,” tutur Bupati Tiwi.

Bupati mengajak masyarakat untuk membuang sampah di tempat sampah dan melarang membuang sampah ke sungai, serta bersama-sama menjaga lingkungan. terlebih Dinas Lingkungan Hidup mempunyai program 3R, rediuse atau mengurangi sampah, reuse yakni menggunakan kembali sampah yang ada, recycle atau melakukan daur ulang. Sampah bisa dimanfaatkan dan diolah sehingga memiliki nilai ekonomi. dari sampah plastik dapat dikreasi menjadi dompet, tas wanita, bahkan tikar. Dan dari bekas gelas minuman dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi tempat tissue maupun tempat untuk minuman.

Dengan dipusatkannya kegiatan Jumat Bersih sekaligus Word Clean Up Day di desa Serayu Larangan, diharapkan masyarakat desa tersebut semakin peduli akan kebersihan lingkungan, semakin peduli akan sampah. Tiwi juga mengingatkan, karena sampah pula, pada tahun 2018 lalu Kabupaten Purbalingga dinyatakan sebagai darurat sampah. Oleh karena itu, warga masyarakat harus dapat menjaga kebersihan dan melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat dengan membuang sampah pada tempatnya.

Usai acara bupati bersama seluruh masyarakat melakukan gerakan pungut sampah di sekitar kolam Tuk Arus. Dilanjutkan dengan tebar benih ikan di kolah setempat dan peletakan batu pertama tanda dimulainya pembangunan rumah program RTLH bantuan dari PD BPR BKK Purbalingga, Basnaz dan PMI.

Peletakan batu pertama pembangunan rumah program RTLH di Desa Serayu Larangan dipusatkan di rumah milik bapak Mukhroji warga RT 02 RW 04. Mukhroji mendapatkan bantuan RTLH dari PD BPR BKK senilai Rp. 12 juta.