infrastruktur pertanianPURBALINGGA, HUMAS  Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko MSi, meresmikan hasil pembangunan infrastruktur pertanian di Desa Karangreja Kecamatan Kutasari, berupa embung atau dam parit dan irigasi pertanian. Pembangunan infrastruktur ini, dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Maju Makmur desa setempat, menggunakan dana bantuan 2012 untuk pembangunan embung atau dam parit sebesar Rp 60 juta. Sedangkan untuk pembangunan irigasi Rp 120 juta.
“Pada 2012, Purbalingga mendapatkan dana bantuan pembangunan embung sebanyak 3 unit. Salah satunya di Desa Karangreja ini,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dinpertanhut) Purbalingga Ir Lily Purwati di Balai Desa Karangreja, Rabu (20/3).
Sebelum acara peresmian di Balai Desa, Bupati sempat membuka pintu air embung sebagai tanda berfungsinya infrastruktur itu. Kemudian meninjau kebun pepaya milik Gapoktan Maju Makmur yang diketuai Ali Mubarok.
Menurut Lily, dana bantuan dari pusat  merupakan salah satu dukungan pemerintah dalam upaya mewujudkan P2BN (Peningkatan Produksi Beras Nasional) dimana pada 2012 lalu, Purbalingga mampu surplus beras sebanyak 58 ribu ton.
Dukungan kegiatan lainnya yang disalurkan kepada petani diantaranya kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL PTT) seluas 8.000 hektar untuk 320 kelompok tani, SL SRI (System of Rice Intensification) seluas 1.000 hektar untuk 50 kelompok dan optimalisasi lahan sawah seluas 1000 hektar yang dikelola 38 kelompok tani.
Kegiatan lainnya, lanjut Lily, berupa rehabilitasi JITUT/JIDES untuk 36 kelompok, DAK Pertanian untuk JITUT/JIDES (34 kelompok) dan pembangunan embung/Dam Parit sebanyak 3 unit. “Khusus untuk infrastruktur pertanian, tahun ini kami mendapatkan DAK pertanian Dam Parit  untuk 12 kelompok tani, kemudian untuk jalan pertanian 10 unit dan irigasi tanah dangkal 5 unit,” jelasnya.
Kegiatan lainnya pada 2013 ini, berupa rehabilitasi penggilingan padi 2 unit, rehabilitasi jaringan irigasi untuk 25 kelompok, optimasi lahan seluas 2000 hektar untuk 100 kelompok, serta kegiatan SL-PTT di 18 kecamatan dan SRI pada 100 kelompok tani.
“Tahun ini kami menentukan sasaran luas panen 37.480 hektar dengan provitas 61,06 KW/HA. Dengan dukungan kegiatan yang ada, diharapkan mampu mencapai target produksi 228.744 ton,” katanya.
Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko MSi meminta petani bisa menjadi petani yang dinamis. Petani yang memiliki ilmu dan kemampuan untuk berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi di bidang pertanian. Hal itu dapat disiasati dengan sering bertukar pengetahuan dengan petugas dan penyuluh lapangan.
“Ibarat pencak silat, para petani harus bisa beralih dari jurus yang satu ke jurus yang lain. Apalagi ketika usaha budidaya yang dilakukan kurang menguntungkan, maka harus bisa beralih pada budidaya lainnya yang lebih menguntungkan,’ kata Bupati Heru.
Pada awalnya, kata Bupati, para petani di Karangreja membudidayakan tanaman Lombok. Namun pada waktu itu, harga lombok di pasaran sangat fluktuatif. Sehingga sangat merugikan petani saat panen raya. Kemudian, mereka beralih pada budidaya papaya kalifornia yang lebih menguntungkan.
“Buktinya saat ini telah berkembang dan hasilnya sangat menguntungkan petani. Mereka ini telah menjadi petani yang dinamis,” tandasnya.
“Pada akhir 2011, populasi papaya yang diklola kelompok berkisar 90.000 batang. Sekarang produksi tiap Minggu mencapai 10 ton. Seluruhnya dipasarkan keluar daerah,” kata Ketua Gapoktan Ali Mubarok.
Selain mengembangkan papaya, kelompoknya juga menanam salak pondoh seluas 30 hektar. Kegiatan lainnya adalah membina 300 petani penderes yang ada di desa itu. (Humas/Hr)