PURBALINGGA, HUMAS – Bupati Purbalingga Sukento Rido Marhaendrianto menepis anggapan kalau selama ini Purbalingga dianggap tidur . Anggapan itu ditepis bupati usai menerima anugerah tertinggi dalam prestasi kinerja pemerintahan kabupaten Samkaryanugraha Parasamya Purnakarya Nugraha dari Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Selasa (28/4). Anugerah ini diberikan kepada Purbalingga karena tiga tahun berturut-turut mampu mempertahankan kinerja sangat tinggi.

“Ini anugerah besar  bagi kabupaten Purbalingga yang menunjukan jati diri dari seluruh ASN di kabupaten Purbalingga. Ada yang bilang Purbalingga tidur, tetapi ternyata memiliki prestasi yang luar biasa,” katanya.

Menurut Bupati, adanya pengakuan tingkat nasional tersebut menjadi bukti komitmen seluruh jajaran pemkab yang terus melakukan perubahan dengan prestasi yang luar biasa, kerja sama yang luar biasa dan kerja cerdas yang sangat baik. Konsep itu, lanjut Bupati merupakan pengejawantahan dari tagline Purbalingga yakni Prasetyaning Nayaka Amangun Praja.

Menurutnya, konsep Prasetyaning Nayaka Amangun Praja yang tercantum dalam pita lambang daerah, merupakan tekad segenap aparat pelaksana untuk membangun daerah dan negara guna lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat, lahir dan batin.

“Ini yang harus terus kita bumikan. Supaya prestasi seperti ini terus meningkat. Artinya apa, kinerja pemerintah semakin baik, pembangunan pasti baik, penyimpangan sedikit dan kesejahteraan rakyat diharapkan meningkat melalui berbagai inovasi atas terselenggaranya otonomi daerah,” tekadnya.

Meski telah memperoleh penghargaan kinerja pemerintahan tertinggi, Bupati mengakui masih banyak pekerjaan rumah yang harus terus dipacu dan dioptimalkan. Bupati memberi contoh program Zerro lobang belum selesai, tingkat kemiskinan baru turun 11 persen dan masih pada posisi 20 persen, kematian ibu melahirkan dan bayi lahir masih tinggi, derajat kesehatanya juga masih rendah. Kemudian tingkat pendidikan baru 7,2 tahun, inkam perkapita juga masih rendah.

“PR kita masih banyak sekali yang harus kita kerjakan. Dan insyaalloh kalau kita bersama-sama seperti ini, setapak demi setapak Purbalingga dapat kita benahi. Apalagi kalau bandara Wirasaba dapat terwujud,” jelasnya.

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Purbalingga Imam Hadi menuturkan, Anugerah Parasamya Purnakarya Nugraha merupakan penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang telah menyelenggarakan pemerintahan yang baik berdasarkan evaluasi kinerja yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri.

Menurutnya, penghargaan ini bukanlah penghargaan baru. Di masa orde baru penghargaan ini juga pernah diberikan kepada daerah-daerah yang berhasil menjalankan pembangunan lima tahun dengan baik. Namun penghargaan ini menghilang ketika memasuki era reformasi dan repelita (rencana pembangunan lima tahun –red) tidak ada lagi.

“Saat era otonomi daerah, kemendagri menyelenggarakan evaluasi kinerja daerah dan memberikan penghargaan ini (parasamya Purnakarya Nugraha-red) kepada daerah dengan kinerja sangat tinggi tiga tahun berturut-turut,” jelasnya.

Kabupaten Purbalingga, lanjut Imam Hadi, berhasil menjadi 10 besar pemkab dengan kinerja sangat tinggi selama tiga tahun berturut-turut. Pada LPPD 2011 Purbalingga menempati peringkat 5 nasional, LPPD 2012 peringkat 6 dan merujuk pada Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) tahun 2014 terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) tahun 2013, Purbalingga kembali masuk 10 besar nasional dan menempati peringkat 3.

“Purbalingga di peringkat 3 dengan skor 3,3233 status sangat tinggi. Diatas Purbalingga ada kabupaten Tuban skor 3,3879 dan kabupaten Lamongan skor 3,3766,” paparnya.

Rencananya, anugerah Samkaryanugraha Parasamya Purnakarya Nugraha berupa piala yang diterima Bupati akan diarak keliling kota pada Kamis (30/4) sekira pukul 10.00 WIB.

Kabag Humas Setda Purbalingga, Rusmo Purnomo mengatakan, kirab piala Parasamya Purnakarya Nugraha akan dimulai star dari eks terminal Jompo menuju Pendopo Kabupaten Purbalingga.  Kirab tersebut akan diikuti seluruh jajaran SKPD di Purbalingga. (Hardiyanto)