PURBALINGGA, INFO – Warga Tejasari bergotong royong menanam pohon di pinggiran Sungai Klawing yang berada di Desa Tejasari , Kecamatan Kaligondang. Gotong royong penanam pohon ini bersamaan dengan Gebrak Gotong Royong di Desa Tejasari.

Kepala Desa Tejasari, Suyatno mengatakan penanam pohon di pinggiran Sungai Klawing dilakukan guna mencegah terjadinya pengikisan tanah pada bibir sungai. Pohon yang ditanami di pinggiran Sungai Klawing yang berlokasi di Desa Tejasari diantaranya pohon bambu yang merupakan swadaya dari masyarakat desa setempat.

“Kami menanam pohon bambu itu yang swadaya masyarakat kemudian ada bantuan dari Pemkab Purbalingga melalui Dinas Lingkungan Hidup kami dibantu beberapa jenis pohon seperti Bambu Kuning, Akasia, Tembesi dan Sukun,” kata Suyatno di sela-sela kegiatan Gebrak Gotong Royong di Desa Tejasari, Jumat (14/2).

Jumlah batang yang ditanami di bibir Sungai Klawing sebanyak 300 batang. Bibit pohon tersebut ditanam di lahan kurang lebih sepanjang 400 m dengan lebar 5 meter.

Menurutnya, penanam pohon ini sebagai upaya melindungi lahan milik warga dari abrasi sungai terutama lahan pertanian di Desa Tejasari bagian utara. Sehingga nantinya pohon-pohon yang ditanam ini dapt menanggulangi banjir dan mencegah erosi dari derasnya Sungai Klawing.

“Di musim penghujan seperti saat ini debit airnya tingga sehingga memang kerap terjadi erosi,” ujarnya.

Ia menjelaskan tiga sampai empat hektar lahan milik warga desa sudah terkikis air sungai. Pada 2016 silam, pihaknya sudah berupaya memasang pancang bambu di pinggiran sungai namun seiring berjalannya waktu pancang tersebut sudah hilang terbawa arus sungai.

“Oleh karena itu, yang terbaik menurut kami adalah penanaman atau penghijauan kembali di bibir sungai sehingga bisa mencegah terjadinya erosi,” jelas Suyatno.

Ia berharap dengan penanaman pohon di pinggiran Sungai Klawing ini dapat mencegah terjadinya erosi. Pihaknya pun melalui Dana Desa juga telah menganggarkan tentang penanggulangan bencana yakni dengan penghijauan khususnya di pinggiran Sungai Klawing.

“Saya yakni kalau nanti itu ditangani dengan baik akan berdampak baik pula bagi masyarakat khususnya masyarakat Desa Tejasari,” pungkasnya. (PI-7)