lsosialisasi spam web
PURBALINGGA, HUMAS – Dua sumber mata air yang ada diwilayah Kabupaten Purbalingga yakni mata air Mudal Teleng (Desa Tlagayasa) dan sumber air Mudal Picung (Desa Dagan), keduanya di kecamatan Bobotsari akan digunakan untuk program pelayanan air bersih antar kabupaten melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Purbamas. Megaproyek itu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Purbalingga dan dua kabupaten tetangga yakni Banjarnegara dan Banyumas. Realisasi rencana SPAM Regional yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membutuhkan dana mencapai Rp. 420 miliar. Pemerintah pusat akan menyumbang Rp. 265 M dan pemprov menyokong Rp. 59 M. Sisanya ditanggung tiap kabupaten dengan nominal yang berbeda. Perhitungannya tergantung kebutuhan infrastrukturnya yakni untuk Purbalingga Rp. 38,4 M, Banjarnegara Rp. 16 M dan Banyumas Rp. 41,6 M.
 
“Proyek ini dibuat untuk mengatasi permasalahan pelayanan air minum di Jawa Tengah. Khususnya yang mengharuskan adanya kerjasama antar daerah,” Ungkap Satker Pengembangan Kordinasi Perusahaan Air Minum (PK PAM) Ir Purwandi SP MM, mewakili Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jateng  pada acara sosialisasi SPAM Regional Purbamas di operation room Graha Adiguna Purbalingga, Selasa (24/1).
 
Sosialisasi diikuti Bupati Purbalingga Drs H Heru Sudjatmoko M.Si, Wakil Bupati Banjarnegara, Wakil Pemkab Banyumas, serta unsur DPRD dan manajemen PDAM tiga kabupaten.
 
Dikatakan Purwandi, di Jateng hingga 2010 baru sekitar 38 persen warga di wilayah perkotaan yng sudah terlayani sarana air bersih dengan baik. Padahal sesuai target MDGs, seharusnya minimal pelayanan air minum menyentuh angka 75 persen. “Proyek ini akan mengantarkan Kabupten Purbalingga mencapai target MDGs 100 persen pada 2015,” katanya.
 
Purbalingga dipilih menjadi penyedia sumber air baku karena memiliki sumber mata air dengan debit air hingga lebih dari 1.000 liter perdetik. Sedangkan SPAM Regional hanya membutuhkan debit 600 liter perdetik yang akan dibagi untuk Purbalingga 240 liter perdetik atau setara 19.200 sambungan rumah, Banjarnegara 100 liter perdetik (8.000 SR) dan kabupaten Banyumas 260 liter perdetik (20.800 sambungan rumah).”Sehingga program ini tidak akan mengganggu pengguna awal sumber mata air,” tegasnya.
 
Bupati Purbalingga Drs Heru Sudjatmoko MSi mengaku siap mensukseskan program itu. Hanya saja Bupati mengingatkan agar survai debit air benar-benar dilakukan dengan cermat. Jangan sampai proyek bernilai ratusan milyar menjadi terbengkelai karena perencanaan yang kurang tepat. “Dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat juga harus cermat. Mereka jangan sampai terganggu karena program ini. Semua hak dan kewajiban harus jelas dan masyarakat bisa memahami dan menerima,” katanya.
 
Sementara itu Kabag Perekonomian Setda Purbalingga, Mukodam S.Pt mengatakan, tahun 2012 tengah dirintis DED nya. Lalu pada tahun 2013- 2014 semua persiapan pipanisasi termasuk di kabupaten sudah harus disiapkan. Tiap-tiap pemkab harus melakukan perencanaan pemasangan pipa-pipa kecil yang diarahkan ke konsumen. “Termasuk perencanaan anggaran,” ucapnya. (Humas/Hr)