PURBALINGGA – Sejumlah desa kini tengah getol mengembangkan potensi desanya sebagai desa wisata. Greget membangun desa wisata terlihat semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan sector pariwisata di Purbalingga. Selain itu, kunjungan ke beberapa desa wisata juga menunjukkan trend peningkatan.

            “Sejumlah kepala desa sudah menghubungi kami dan meminta dibimbing serta difasilitasi untuk membangun desa wisata,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Purbalingga, Drs Subeno, SE, M.Si disela-sela meninjau kegiatan pemuda Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang yang menyiapkan wahana ‘Jembatan Pelangi’, Selasa (12/1).

            Dikatakan Subeno, pihaknya menyambut positif greget dari sejumlah kepala desa yang sangat antusias untuk membangun desanya sebagai desa wisata. Beberapa kepala desa diantaranya bahkan telah melakukan studi banding secara mandiri ke desa wisata lain di luar Purbalingga, dan beberapa kepala desa lainnya melakukan studi banding dalam daerah seperti ke desa wisata Panusupan, Kecamatan Rembang, dank e desa wisata Serang, Kecamatan Karangreja.

            “Dengan tumbuhnya desa-desa wisata tentu akan menambah daya tarik wisata di Purbalingga. Dan diharapkan bisa mendongkrak perekonomian warga masyarakat setempat,” kata Subeno.

            Subeno menyatakan tidak merasa khawatir dengan tumbuhnya desa wisata tersebut. Segmen wisatawan yang disasar untuk berkunjung ke desa wisata di Purbalingga tentunya masyarakat di luar Purbalingga. “Mereka setelah berkunjung ke daya tarik wisata besar seperti owabong, Sanggaluri, Purbasari pancuranmas atau ke Goa Lawa, tentunya punya pilihan lain untuk menikmati desa wisata. Trend inilah yang sudah mulai terlibat dan mengalami peningkatan,” kata Subeno.

            Subeno menjelaskan, kunjungan wisata ke sejumlah desa wisata selama tahun 2015 tercatat memberikan sumbangan sekitar 276 ribu wisatawan. Sumbangan terbesar dari Desa Serang Karangreja, kemudian ke Desa Karangcegak, Kutasari yang mencapai 19.000 orang. Disusul Desa Panusupan Kecamatan Rembang sebanyak 14.063 orang, Tanalum 12.371 orang. Pengunjung lainnya disumbang dari desa wisata Limbasari, Siwarak, Pekiringan, Karangbanjar, Purbayasa dan Kedungbenda.

            Sementara Budi, tokoh pemuda Desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang menuturkan, pihaknya bersama para pemuda lainnya menyiapkan sejumlah daya tarik wisata yang ada di desanya seperti Jembatan Pelangi, pohon jamur raksasa, dan puncak gunung Gadung. Jembatan pelangi merupakan bekas jembatan gantung tua yang kini sudah tidak dimanfaatkan, namun banyak wisatawan yang datang berkunjung untuk berfoto selfi dan menikmati kesegaran air sungainya. “ Wahana wisata ini nantinya akan kami kemas dengan wisata sejarah Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman yang berada di desa kami,” kata Budi.

            Secara terpisah kepala Desa Karangreja, Kecamatan Karangreja, Sudjarwo mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan rest area yang berada di jalur Bobiotsari – Pemalang. Selain itu, pihaknya bersama para pemuda juga tengah menyiapkan wisata sunrise bukit Persil yang juga tak kalah mempesona dengan bukit lain. “Kami tergugah mengembangkan potensi desa setelah belajar ke Kota Batu Jatim serta melihat beberapa desa wisata di Purbalingga,” ujar Sujarwo.

            Di Desa wisata Panusupan, Kecamatan Rembang, para pemudanya juga semakin getol mengembangkan potensi desanya. Daya tarik yang belakangan bermunculan antara lain puncak Igir Wringin dengan rumah pohonnya, kemudian puncak batur dengan kursi raksasa. Keduanya menyuguhkan keindahan alam dari ketinggian dan bisa melihat sunrise. “Kami bersama para pemuda ingin terus mengembangkan potensi yang ada sebagai destinasi desa wisata yang unik dan menarik,” tutur Yanto Supardi, ketua Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Ardi Mandala Giri Desa Panusupan. (y)