PURBALINGGA – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto menjajaki pengembangan kampus ke wilayah Kabupaten Purbalingga. Pengembangan ini seiring dengan rencana perubahan IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

Wacana pengembangan kampus tersebut disampaikan Rektor IAIN Purwokerto Dr. Mohammad Roqib, M.Ag saat melakukan audiensi dengan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, B.Econ, MM di ruang kerja Bupati, Rabu (11/9) sore.

Saat melakukan audiensi, Roqib didampingi sejumlah pejabat di jajaran IAIN antara lain Wakil Rektor I DR Fauzy, M.Ag, , sedang Bupati Tiwi didampingi Asisten Ekonomi dan Kesra Drs Agus Winarno, M.Si, Kepala Dinas Pendidikan  & Kebudayaan Ir Setiyadi, M.Si, dan Kepala Bagian Humas & Protokol Setda Ir Prayitno, M.Si.

Roqib mengungkapkan, saat ini IAIN memiliki lima fakultas dan satu program Pascasarjana. Fakultas yang ada yakni Fakultas Syariah,  Ekonomi dan Bisnis Islam, Tarbiyah & Ilmu Keguruan, Dakwah,  Fakultas Ushuludin, Adab & Humaniora serta satu program Pascasarjana. “Kampus kami di Purwokerto seluas lima hektar.  Bangunan kampus terasa semakin penuh seiring dnegan jumlah mahasiswa yang bertambah serta penambahan fasilitas perkuliahan. Hal ini tentu memerlukan pengembangan agar IAIN semakin maju,” kata Roqib.

Lahan yang dimiliki IAIN, lanjut Roqib, sebenarnya ada 10 hektar, yang terdiri lima hektar lahan yang saat ini ditempati kampus utama di Jalan Ahmad Yani, dan lima hektar lainnya di wilayah Kaliori Banyumas. Untuk pengembangan di wilayah Kaliori masih perlu dipertimbangkan, karena ketersediaan sarana air yang terbatas dan lokasi tanah yang tidak berada di tepi jalan. Aksesnya lumayan sulit.

“Kami tidak mungkin terus membangun di lahan yang semakin sempit di kampus utama, ini butuh pengembangan ke luar wilayah Purwokerto, dan kami mewacanakan ke wilayah Purbalingga,” katanya.

Pengembangan kampus IAIN ke luar wilayah Purwokerto, masih kata Roqib, sesuai dengan rencana peningkatan IAIN Purwokerto menjadi UIN.  Untuk pengembangan ini harus memiliki lahan sedikitnya 25 hektar. “Lahan yang sudah ada 10 hektar, jadi masih kurang sekitar 15 hektar. Dan kami menjajaki ke Pemkab Purbalingga. Pertimbangannya untuk pengembangan ekonomi dan pendidikan di Purbalingga serta sejarah Pemkab Purbalingga yang pernah menghibahkan lahan ke Unsoed seluas 11 hektar untuk Fakultas Teknik,” katanya.

Bupati Dyah Hayuning Pratiwi menyambut baik rencana pengembangan kampus IAIN yang akan menjadi UIN ke Purbalingga. Jika ada kampus di Purbalingga, tentunya akan menggerakan perekonomian masyarakat dan multiplier effect lainnya dari adanya kampus.

“Kami sangat mengapresiasi wacana IAIN memindahkan kampus ke Purbalingga, ini artinya akan memakmurkan Purbalingga dan mampu mendongkrak Indek Pembangunan Manusia. Sisi lain, kampus tidak tersentralisasi di Purwokerto, tetapi juga melebar ke Purbalingga,” kata Bupati Tiwi sembari menambahkan di Purbalingga saat ini sudah ada Universitas Perwira Purbalingga (Unperba) yang telah menerima 192 mahasiswa baru dan juga Fakultas Teknik Unsoed yang berkampus di Blater Kecamatan Kalimanah. (y)