PURBALINGGA, DINKOMINFO – Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan 1438 Hijriyah yang akan dilaksanakan serentak menunggu keputusan pemerintah sore ini Jum’at (26/5) seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga di Pendapa Dipokusumo mengikuti pengajian.

Kegiatan yang diikuti Bupati Purbalingga Tasdi, Wakil Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, Sekretaris Daerah (Sekda) Wahyu Kontardi beserta para asisten sekda dengan penceramah Kyai Haji (KH) Nurkholis Masrur diharapkan dapat memberikan pencerahan menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. Dalam kesempatan tersebut Bupati Purbalingga Tasdi meminta maaf kepada seluruh masyarakat serta  ASN/PNS dilingkungan Pemkab Purbalingga.

“Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Purbaligga beserta keluarga juga  Wakil Bupati Purbalingga sebagai manusia biasa mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan masyarakat dan para abdi negara. Semoga kita dapat menjalankan ibadah puasa di bulan romadhon dengan baik dan lancar,”tuturnya.

Selain itu, sambung Bupati, pihaknya berharap agar semangat para ASN/PNS dalam melayani masyarakat lebih ditingkatkan lagi walaupun tengah menjalankan puasa.

“Saya berharap, meskipun tengah menjalankan ibadah puasa, semangat kerja tetap berjalan, sebagai tanggung jawab kita terhadap masyarakat,”pintannya.

Dalam tausiahnya, KH Nurcholis Masrur mengajak agar datangnya bulan suci disambut gembira, karena setiap muslim yang menyambut gembira dengan datangnya romadhon tersebut, tubuhnya diharamkan dari siksa api neraka.

“Barangsiapa yang merasa bahagia dengan datangnya bulan Ramadhan, maka haram tubuhnya masuk neraka, artinya kita kita bahagia kalau sesuatu yang kita cintai datang dan sedih ketika yang kita cintai hilang,”ucapnya.

Selain itu, tambah Nurcholis Masrur tujuan melaksanakan puasa adalah agar menjadi manusia taqwa (menjalankan perintahnya yang diwajibkan-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya). Sedangkan ciri-ciri atau tanda orang yang bertaqwa diantaranya percaya dengan hal yang ghoib, tidak pernah marah, bersedih saat mendapat harta dunia. Tujuan puasa lainnya adalah untuk meningkatkan keshalehan sosial, karena hal tersebut nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan keshalehan spiritual, namun yang benar adalah keshalehan sosial dan spiritual harus sama-sama dijalankan, pintanya. (Sukiman)