PURBALINGGA INFO, Sebanyak 91 Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kabupaten Purbalingga mendapatkan penghargaan Satyalencana Karya Satya dari Presiden. Penghargaan ini berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 104/TK/tahun 2021 tentang Penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya.

Penghargaan diberikan kepada PNS yang telah mengabdikan dirinya dan dedikasinya kepada bangsa negara dan tidak pernah mendapatkan hukuman disiplin. Penerima penghargaan Satyalancana karya 30 tahun sebanyak 35 orang, penghargaan karya Satyalancana Karya Satya selama 20 tahun sebanyak 11 orang, serta untuk penghargaan selama 10 tahun sebanyak 45 orang.

Hal itu disampaikan boleh Kabid Pembinaan pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Purbalingga, Jupri Santoso di sela-sela upacara peringatan HUT RI ke 77 di Alun-alun Purbalingga, Rabu (17/8/2022). ” Penghargaan tersebut merupakan wujud perhatian pemerintah pusat atas pengabdian, kejujuran dan kedisiplinan kepada negara,” tambahnya.

Sedangkan salah satu penerimaan penghargaan 30 tahun Satyalancana Karya Satya, Suselo mengatakan sangat bangga atasan penghargaan tersebut dan berterima kasih kepada pemerintah. Walaupun sebentar lagi akan memasuki masa pensiun, kami tetap akan terus mengabdi kepada pemerintah.

” Penghargaan ini sangat berarti bagi kami, kami tidak mengharapkan materi, namun wujudkan perhatian ini kami rasa sudah lebih dari cukup,” ujarnya.

Gatot guru SMPN 1 Mrebet yang menerima penghargaan 20 tahun mengatakan mementum ini merasa dirinya sangat dihargai oleh pemerintah. Penghargaan bergengsi ini tidak semua PNS mendapatkannya, seperti di kantor kami ada 13 orang yang diusulkan namun hanya beberapa orang yang mendapatkan.

” Sekali lagi terimakasih kepada pemerintah atas perhatian dan penghargaan ini kepada kami,” ujarnya.

Sedangkan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan untuk senantiasa bersyukur di momentum peringatan HUT RI ke-77. Peringatan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat patriotisme dan nasionalisme senantiasa berkobar di tengah-tengah masyarakat.

” Tahun ini menjadi momentum pertama, setelah 2 tahun vakum dari pelaksanaan upacara peringatan di alun-alun dikarenakan adanya pendemi Covid-19. Untuk saya mengapresiasi kepada jajaran kesehatan, TNI/Polri, jajaran tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh kepemudaan dan jajaran pemerintah daerah dari desa sampai kabupaten yang telah bekerja menekan laju Covid-19,” pungkasnya. (dy)