PURBALINGGA, INFO- Dalam rangka membangkitkan rasa memiliki Purbalingga untuk para generasi muda, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga mendorong agar generasi concern dan mampu menulis sejarah lokal dengan memperhatikan aturan penulisan yang baik. Hal tersebut disampaikan Kabid kebudayaan Dindikbud, Rien Anggraeni saat dihubungi via telepon, Selasa (9/6/2020).

Rien mengatakan, penulisan sejarah diperlukan agar identitas Purbalingga tergali secara mendalam dan komprehensif sehingga Purbalingga akan lebih dikenal dari sisi sejarah dan tidak mengekor kepada daerah di sekitar Kabupaten Purbalingga. Penulisan sejarah lokal Purbalingga juga akan membukktikan bahwa Kabupaten Purbalingga memang memiliki peradaban sendiri.

“Kami mendorong agar bermunculan para penulis sejarah lokal Purbalingga sehingga membuktikan Kabupaten Purbalingga itu memang punya peradaban sendiri,” katanya.

Dalam rangka hal tersebut dia mengajak para penulis sejarah untuk mengikuti setiap bentuk pelatihan, sarasehan, atau diskusi sejarah yang diadakan berbagai lembaga. Seperti yang diadakan Kementerian pendidikan melalui direktorat jenderal Kebudayaan guna mencari bibit penulis sejarah lokal yang mumpuni menggali sejarah di level daerah.

“Uniknya dari ajang tersebut adalah peserta diharapkan berasal dari yang bukan memiliki latar belakang pendidikan sejarah. Sehingga sertifikasi penulis sejarah itu akan memperkaya sudut pandang penulis mulai dari social, politik, ekonomi, budaya dan unsur lain sehingga sejarah lokal akan sangat berwarna oleh bermacam keilmuan,” ujarnya.

Dia menambahkan, Pemkab Purbalingga melalui Dindikbud sebenarnya setiap tahun secara rutin mengadakan kegiatan diskusi sejarah. Hal itu dimaksudkan agar identitas Purbalingga tidak hilang dan terus diketahui oleh generasi penerus dan diharapkan aka nada yang terus melestarikannya.

“Kami secara rutin mengadakan diskusi sejarah. Itu bertujuan untuk selalu menjaga pengetahuan generasi muda tentang sejarah Purbalingga dan ikut melestarikan peninggalannya,” imbuhnya. (KP-4).