PURBALINGGA – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Margono Soekarjo Purwokerto menggelar Bhakti Sosial Pengobatan Gratis dan Khitanan Massal di Kabupaten Purbalingga. Kegiatan Tersebut sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-68 Provinsi Jawa Tengah tahun 2018.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Drs H Heru Sudjatmoko, MSi saat membuka kegiatan tersebut menuturkan kegiatan yang dilakukan seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah merupakan perwujudan rasa syukur dalam memperingati hari jadi Provinsi Jawa Tengah.

“Kemarin di Kebumen dan hari ini di kabupaten Purbalingga. Tentu bukan hanya di lingkup ini saja, bhakti sosial berupa pengobatan gratis bagi warga dan khitanan massa akan diselenggarakan di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah,” kata Wagub Heru Sudjatmoko didampingi Plt Bupati Purbalingga Dyah H Pratiwi, SE, BEcon di Aula kantor Kesbangpol Purbalingga, Kamis (2/8).

Wagub Heru yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 23 Agustus mendatang berpesan agar para orang tua senantiasa memperhatikan tumbuh kembang putra putrinya, terutama menyangkut kecukupan gizi, fisik sehat, dan otak yang cerdas sehingga nantinya dapat menjadi generasi yang berkualitas. “Pengobatan gratis ini juga bertujuan agar yang sakit dapat segera tertangani,” imbuhnya.

Kegiatan tersebut cukup mendapat antusias warga baik masyarakat umum maupun aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah kabupaten Purbalingga. Salah satu orang tua peserta khitan massal bahkan mengaku gembira mendapat kesempatan mengkhitankan putranya secara gratis.

“Bagi saya acara ini (khitan massal-red) sangat membantu kami keluarga tidak mampu. Senang Pak rasanya bisa mengkhitankan anak saya di sini,” ujar Purwoto warga Kelurahan Karangsentul bersama anak keduanya Rizki Abdullah yang baru saja selesai di khitan oleh tenaga medis dari RS Margono Soekarjo.

Sementara, penanggungjawab kegiatan dari RSUD Margono Sukardjo, dr. Veronica, mengaku menyayangkan bhakti sosial yang diselenggarakan tidak memenuhi target. Dikatakan Veronica, untuk pengobatan gratis ditargetkan dapat melayani hingga 250 orang namun hanya diikuti oleh 100-an orang. Sedangkan khitanan massal dari target 50 anak hanya diikuti 17 anak.

“Sebetulnya acara ini untuk masyarakat umum. Kemarin di Kebumen juga seperti itu (tak memenuhi target-red). Memang kalau untuk khitan kan orang tua biasanya memiliki tradisi harus selamatan dulu dan mesti mencari hari baik. Kalau sudah begitu, juga kendala bagi kami,” jelasnya. (Hr/humas)