PURBALINGGA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga menggelar sosialisasi dan pembinaan relawan kebencanaan se-Kabupaten Purbalingga, Selasa (18/7/2023).

Dalam kesempatan itu, puluhan relawan dari berbagai organisasi bermufakat untuk membentuk struktur baru Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Purbalingga.
Ada pun Suprapto terpilih menjadi Ketua FPRB Purbalingga untuk periode tahun 2023-2027. Suprapto yang merupakan Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Purbalingga menggantikan Taufik Katamso yang sebelumnya menjabat sejak tahun 2014.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko mengatakan, agenda restrukturisasi FPRB merupakan tindak lanjut dari hasil temu relawan dan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.

Menurut Priyo, FPRB memiliki peranan penting sebagai wadah para relawan kebencanaan di Purbalingga.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri untuk menanggulangi bencana. Perlu peran serta FPRB yang merupakan wujud kolaborasi pentahelix yang terdiri dari pemerintah, lembaga usaha, organisasi masyarakat, akademisi, dan media,” katanya.

Dengan terbentuknya pengurus FPRB yang baru, Priyo berharap, komunikasi lintas organisasi relawan kebencanaan dapat semakin baik. Selain itu, pemerintah juga dapat semakin mudah untuk menjangkau para relawan kaitannya dengan koordinasi hingga penyaluran fasilitas.

“Terkait dengan hak-hak para relawan, Bupati akan lebih mudah dalam memberikan perhatian kepada relawan seperti memberikan atribut seragam, pelatihan peningkatan kapasitas, dan jaminan sosial,” ujarnya.

Ketua FPRB Purbalingga, Suprapto mengungkapkan, ada sejumlah program yang akan dilakukan oleh kepengurusan FPRB Purbalingga yang baru. Program pertama yakni pertemuan anggota yang akan digelar rutin.

“Anggota FPRB ini kan berasal dari banyak organisasi, pertemuan rutin penting untuk saling mendekatkan sehingga kedepan sudah tidak ada lagi istilah ego sektoral antar relawan,” ujarnya.
Untuk mempermudah pelaksanaan program, Suprapto juga berencana membentuk kader FPRB tingkat kecamatan. Dengan demikian, respon relawan dapat lebih cepat ketika ada situasi tanggap darurat di daerah.

“Kami menyambut baik dukungan bupati kepada para relawan, dan kami siap menjadi mitra kritis pemerinth dalam hal kebencanaan,” pungkasnya.
Hadir dalam musyawarah perwakilan relawan dari Pramuli, RPP, PRC, Unit LIDi-PB, Yayasan NHN, SAR Purbalingga, PPA Gasda, Garedha Pala, IEA, SAR Perwira, PMI, BAZNAS, ORARI, SAR MTA, Senkom, LAZISNU, LAZISMU, KBPP, BFLS, Klenteng HTB, RAPI, Banser, Bapena, Karang Taruna, Tagana, MDMC, RIF. (***)