Kabupaten Purbalingga akan dijadikan sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Hari ini, telah dilakukan sosialisasi Kabupaten Layak Anak oleh tim Monitoring dan Evaluasi Kabupaten Layak Anak Provinsi Jawa Tengah.
Sosialisasi dilakukan oleh  tim Monitoring dan Evaluasi Kabupaten Layak Anak (KLA) Taufieq Uwaida SP MSi dan Agustina Maria.
Dalam sambutan pembukaan sosialisasi Kepala BKBPP Purbalingga Drs Muntaqo Nurhadi menuturkan, anak merupakan investasi jangka panjang dan merupakan asset Negara. Oleh karenanya pelu diperhatikan, utamanya tumbuhkembang anak. Sehingga ke depan diharapkan mampu menjadi anak yang mempunyai harkat dan martabat.
Sementara Agustin Maria dalam paparannya menuturkan, masa depan anak perlu diperhatikan sejak dalam kandungan hingga pergaulan saat menjadi remaja dan dewasa.
Ada 10 ciri-ciri hancurnya peradaban suatu masyarakat yang mulai Nampak di Indonesia. Diantaranya meningkatnya tindak kekerasan baik tawuran, geng maupun keroyokan. Penggunaan kata-kata kotor dan kurang sopan, semakin dominannya pengaruh teman dibandingkan orang tua, tidak hormat pada orangtua maupun guru, semakin meningkatnya perilaku merusak diri seerti merokok, minum keras, seks bebas dan lemahnya tanggungjawab. Ciri lainnya, sudah semakin kabur antara perilaku baik dan buruk serta etos kerja turun.
Dituturkan Agustin Maria, tujuan dari dibangunya Kabupaten Layak Anak (KLA) adalah sebagai upaya memberikan hak-hak kepada anak, sehingga mereka mampu tumbuh dan berkembang dengan baik
KLA diluncurkan sejak tahun 2009 lalu, dan pada tahun 2014 mendatang akan diluncurkan 100 kabupaten/kota layak anak di Indonesia.
Di Jawa Tengah saat ini sudah ada 3 kota dan 9 Kabupaten yang mulai merancang dan menerapkan KLA. Ketiga kota tersebut, Semarang, Surakarta dan Salatiga. Sedangkan ke Sembilan kabupaten meliputi, Sragen, Semarang, Boyolali, Cilacap, Kebumen, Banyumas, Klaten, Grobogan dan Rembang.
 

Copyright@UmangRSP