PURBALINGGA – Lomba Seni Karawitan yang digelar rutin oleh Pemkab Purbalingga setiap memperingati Hari Jadi Kabupaten Perwira ini, dinilai menjadi terobosan yang luar biasa dalam merawat kebudayaan utamanya seni gamelan di daerah. Hal ini disampaikan oleh Dosen Institute Seni Indonesia (ISI) Surakarta Darno, SSen, MSn saat menjadi juri dalam Lomba Seni Karawitan memperingati Hari Jadi ke-188 Kabupaten Purbalingga di Pendapa Dipokusumo, Rabu-Kamis (12-13/12).

“Ini adalah satu terobosan yang luar biasa, karena tidak ada kabupaten lain yang melakukan hal serupa. Dan sudah saya sampaikan di media sosial supaya dibaca kabupaten lain terutama Pemkab Surakarta karena belum bisa menyaingi Purbalingga,” ujar Darno di Purbalingga, Kamis (13/12).

Darno yang kelahiran Cilacap merasa bersyukur karena Banyumas Raya tetap konsisten bagaimana warisan budaya leluhur itu tetap menjadi cagar budaya dan kekuatan ideologi bangsa. “Pada intinya semua penyaji dari kategori pelajar, OPD (Organisasi Perangkat Daerah-red), dan Kecamatan semua adalah juara. Berjuang untuk berani mempertahankan warisan budaya luhur,” katanya.

Sebelumnya, saat membuka lomba, Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi, SE, BEcon, MM menyampaikan, seni karawitan memiliki banyak manfaat, salah satunya yakni melatih jiwa kekompakan. Disamping yang utama adalah melestarikan budaya khususnya budaya Gamelan Jawa.

“Sudah barang tentu sebagai masyarakat Jawa Tengah, khususnya Purbalingga wajib hukumnya untuk melestarikan. Sebab karawitan juga digemari masyarakat termasuk orang luar negeri. Orang Belanda saja datang ke Jogja hanya untuk belajar nyinden dan karawitan,” katanya.

Dalam seni karawitan, lanjut Tiwi, kita belajar kebersamaan dan kekompakan. Karena dalam menabuh karawitan agar menghasilkan harmoni suara yang selaras dibutuhkan kebersamaan dan tidak boleh ngaco sendiri. Secara tidak langsung ini juga melatih kita semua untuk tetap merawat kebersamaan dan kekompakan “Karena itu kunci kesuksesan pembangunan dan kemasyarakatan di kabupaten Purbalingga,” katanya.

Lomba Seni Karawitan diikuti  oleh 22 kelompok pelajar SMP, SMK dan SMA di Purbalingga. Untuk kategori OPD diikuti oleh 26 kelompok/instansi, sedangkan kategori kecamatan sebanyak 18 kelompok.

Juri lomba ini terdiri dari Darno SSen MSn dan Drie Setiawan, SSen, MSn keduanya dosen/akademisi dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta serta Rumpoko Setyo Aji SSn Guru SMKN 3 Banyumas. Menetapkan hasil kejuaraan masing-masing kategori, dimana para juara langsung menerima hadiah pada penutupan lomba, Kamis malam.

Untuk kategori pelajar, Juara I Penampil Nomor Undi 16 dari SMP Negeri 1 Bobotsari, Juara II (08) SMP N 1 Karangmoncol, Juara III (20) SMA N 1 Bobotsari. Kemudian Juara Harapan I (09) SMP N 1 Bukateja, Harapan II (05) SMK N 1 Purbalingga dan Harapan III (02) SMK YPT 2 Purbalingga.

Pada kategori OPD, Juara I (07) RSUD dr Goeteng Tarunadibrata, Juara II (10) Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP), Juara III (16) Setda Purbalingga. Sedangkan untuk Juara Harapan I (18) Dinas Pemuda Olah Raga dan Pariwisata (Dinporapar), Harapan II (23) Dinas Perhubungan (Dinhub) dan Harapan III (09) Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk KB P3A).

Kategori Kecamatan yang baru dilombakan Kamis malam, sebagai Juara I (12) Kecamatan Purbalingga, Juara II (13) Kaligondang dan Juara III (15) Mrebet. Sementara Juara Harapan 1 – 3 berturut-turut adalah Kecamatan Karangreja (11), Kertanegara (3) dan Karangmoncol (1). (Hr/humas)