PURBALINGGA – Tiga Fraksi DPRD Kabupaten Purbalingga menyoroti dan menanyakan perkembangan pembangunan infrastruktur, Selasa (5/11) pada Rapat Paripurna DPRD acara Penyampaian Pandangan Umum Fraksi Terhadap RAPBD 2020 dan 4 Raperda. Ketua Fraksi PDI Perjuangan Karseno SH melalui H Sutrisno SPd MPd menekankan agar proyek pembangunan fisik tepat waktu, tepat mutu, tepat manfaat dan tepat sasaran.

“Fraksi kami mohon penjelasan untuk proyek infrastruktur di tahun 2019?,” katanya.

Ketua Fraksi Partai Gerindra, Wahyono SIP menyampaikan apresiasi kepada Bupati yang rutin melakukan monitoring proses pembangunan infrastruktur. Kali ini fraksinya meminta penjelasan mengenai progress pembangunan Islamic Centre dan Bandara JB Soedirman.

Juru Bicara Fraksi PKS, Siti SIfa menyampaikan bencana kekeringan kali ini cukup lama dengan dampak yang meluas. “Fraksi PKS mengusulkan agar pemerintah daerah membuat sumur bor di daerah-daerah yang rawan kekeringan,” katanya.

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM menjawab pertanyaan Fraksi PDIP, pelaksanaan proyek infrastruktur tahun 2019 ini masih terus dipacu salah satunya dengan cara inspeksi mendadak terhadap proses pekerjaan.

“Terkait dengan perkembangan proyek infrastruktur pada APBD 2019, dari 84 paket, sebanyak 34 paket (40%)  telah diselesaikan sedangkan sebanyak 50 paket (60%) terus kita pacu agar dapat diselesaikan sesuai jadwal,” kata Bupati dalam rapat Paripurna DPRD acara Penyampaian Jawaban Bupati atas pandangan Fraksi terhadap RAPBD 2020 dan 4 Raperda, Rabu (6/11).

Untuk tahun 2020 Bupati  berupaya agar pelaksanaan proyek pembangunan dapat berjalan lebih cepat dibandingkan tahun 2019. Langkah yang dilakukan dengan penyerahan DPA tepat waktu, penyusunan dokumen perencanaan diawal tahun serta melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa  seawal mungkin.

“Terkait dengan pembangunan infrastruktur tahun 2020, fokusnya diarahkan dalam rangka melanjutkan peningkatan kapasitas jalan yang telah dilakukan pelebaran,  membuka aksesibilitas baik dalam kabupaten maupun keluar kabupaten. Penataan lingkungan bandara dan aksesibilitas menuju bandara,  pembangunan jembatan baru antara lain jembatan ruas Kalikajar-Wirasana dan jembatan Lamuk – Bukateja,” katanya.

Terkait kelanjutan pembangunan islamic centre, Pemkab tetap berkomitmen untuk terus melanjutkan pembangunan islamic centre secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan anggaran.  Terkait progres pembangunan Bandara JB Soedirman, progres pembangunan saat ini telah mencapai 12,51%.

“Pekerjaan tersebut masih berupa pekerjaan tanah pada runway. Pemkab terus berkoordinasi dengan PT AP II dalam setiap tahapan pembangunan. Desain terminal bandara masih dalam tahap pembahasan antara PT AP II dengan tim percepatan pembangunan bandara JBS Purbalingga,” lanjutnya.

Berkaitan dengan langkah mengatasi bencana kekeringan, secara bertahap pemerintah sudah dan akan membangun sumur bor. Pada tahun 2019 telah membangun 3 sumur bor di 3 desa, yaitu Desa Selakambang (Kaligondang); Desa Gumiwang (Kejobong); dan Desa Pengadegan (Pengadegan).

“Pada tahun 2020, kita juga sudah mengusulkan pembangunan sumur bor untuk 10 desa untuk diajukan kembali melalui Badan Geologi dan juga 10 desa melalui Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah,” katanya.(Gn/Humas)